LOMBOK BARAT, KOMPAS.COM - Warga di Desa Montong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, diserang warga Desa Rembitan, Lombok Tengah, Jumat (10/5/2024) malam.
Kejadian ini mengakibatkan dua warga terluka akibat senjata tajam.
Baca juga: Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba
Peristiwa ini bermula saat seorang pengendara sepeda motor memaki warga Desa Montong yang saat itu sedang menyeberang jalan bersama anaknya sepulang mengaji.
Warga lainnya yang mendengar makian itu, kemudian menghadang pengendara sepeda motor lalu melakukan pemukulan.
Baca juga: 2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu
Namun, pengendara tersebut pergi untuk memanggil rekan-rekannya.
"Kemudian datanglah dua orang yang mengaku sebagai kawan pengendara sepeda motor yang dipukul oleh warga. Dua orang tersebut kemudian memukuli Aiman, pedagang warung, tempat warga berkumpul saat pemukulan terhadap pengendara motor terjadi," kata Kapolsek Batulayar, Kompol I Putu Kardhianto, di lokasi, Sabtu (11/5/2024).
Keduanya kemudian melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor mereka.
Polisi yang mendapat laporan, mendatangi lokasi dan mengamankan sepeda motor pelaku Aparat kepolisian sempat mengira permasalahan itu telah selesai.
Namun, pukul 23.30 WITA, tiba-tiba datang sekelompok warga berjumlah 50 orang bersenjata tajam menaiki truk. Mereka mengaku dari Desa Rembitan, Lombok Tengah.
Puluhan orang tersebut menyerang warga Desa Montong serta merusak sejumlah warung.
Mereka masuk ke dalam kampung dan menyerang siapa pun yang keluar rumah. Dua warga terluka akibat ditebas senjata tajam.
Polisi mendatangi lokasi untuk mengamankan situasi, hingga akhirnya gerombolan penyerang meninggalkan Desa Montong.
Kedua korban kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
Pantauan Kompas.com di lokasi, warga masih khawatir karena baru pertama kali ini kampung mereka diserang.
Warga menunjukkan sejumlah rekaman video bagaimana puluhan orang menyerang dan mengejar warga menggunakan senjata tajam.
"Pokoknya keluar rumah tebas, siapa yang kelihatan ditebas. Kami hanya berani intip lewat jendela, tidak berani keluar. Mereka teriak-teriak, serang serang, gitu, " kata Dullah bersama sejumlah ibu-ibu lainnya yang masih ramai berkumpul di depan gang kampung.
Rusli, warga yang sempat membantu korban luka, mengatakan, tak menyangka ada serangan dari warga luar.
Dia sempat mencoba menghalangi korban, Mali, keluar gang rumah karena penyerang masuk kampung.
"Korban ini lari ke depan. Dia mungkin khawatirkan keluarganya sehingga keluar mau menghalau. Dia kena tebas dan langsung kami tolong," kata Rusli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.