Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kompas.com - 08/05/2024, 21:52 WIB
Rachmawati

Editor

"Anaknya ini masih kecil, mana bisa jauh dari mamaknya. Gak memungkinkan kalau korban pergi ke hotel bawa anaknya, rumahnya aja di depan. Kalau pergi tentu saya tahu," ujarnya.

Selain itu, pernyataan Iwan yang menyebut jika korban semasa hidup tidak pernah memasak ketika suami pulang kerja juga ia bantah.

Ia mengungkap jika Risma saat memasak berada di rumah Nurida. Setelah masakan siap, Risma membawa ke rumah dan memberikan kepada suaminya.

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

"Alasan masak di sini karena di rumahnya itu tidak ada dapur, tidak ada peralatan masak. Setiap hari Risma selalu masak di sini," timpanya.

Norida sangat menyayangkan kejahatan yang dilakukan pelaku.

Selama ini dia menganggap Iwan adalah menantu yang baik, namun justru telah menghilangkan nyawa anak kandungnya dengan ditusuk menggunakan sikat gigi di bagian leher.

Kenang anyaman tikar buatan sang anak

Ayah korban, Kaisul mengaku terpukul dengan kematian anaknya, Risma.

"Pagi itu saya akui telah pergi kerja. Yang menemukan pertama kali kalau anak saya meninggal itu justru istri saya. Kemudian anak saya yang paling besar telepon suruh pulang," ujar Kaisul.

Pada malam hari sebelum kejadian, Kaisul bercerita putrinya baru saja menyelesaikan kerajinan tangan anyaman tikar pesanan milik orang.

"Inilah hasil ayaman tikar dia sama mamaknya sebelum meninggal. Ini pesanan orang upahnya aja belum ia terima tapi dia sudah meninggal duluan," ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Baca juga: Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Kaisul menyebut keseharian putri bungsunya itu yang selalu patuh, tidak pernah melawan, ataupun berkata kasar kepadanya.

Setiap hari putrinya selalu masak yang kemudian disajikan untuk makan malam bersama. Begitupula hasil masakannya itu dibawa pulang dan diberikan untuk suaminya.

"Saya akui Iwan ini baik orangnya. Terlepas dia (pelaku) sudah bunuh anak saya. Dia pandai cari duit apapun dia kerjakan. Kalau suami istri cekcok itu sudah biasa. Tapi bisa-bisanya sampai berniat bunuh anak saya," ujarnya.

Apabila anak menantunya bertengkar, ia selalu menasehati bukan ikut campur.

Bahkan Kaisul mengaku justru memarahi anaknya sendiri bukan menantunya.

"Tidak pernah ikut campur, hanya menasehati. Saya bilang malu bertengkar nanti dengar tetangga jadi bahan omongan. Karena namanya di kampung kalau ada keributan orang yang ada di ujung sana bisa ke sini, malah mendengarkan," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Elhadif Putra | Editor: Pythag Kurniati), Tribun Batam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com