Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Kompas.com - 05/05/2024, 16:44 WIB
Rosyid A Azhar ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebuah mobil pelat merah diduga mengangkut 1.100 liter minuman keras tradisional.

Minuman keras itu diduga berasal dari Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dan akan dikirimkan ke Provinisi Sulawesi Tengah. Upaya pengiriman miras itu berhasil digagalkan oleh Polres Gorontalo.

Baca juga: Viral, Video Mobil Pelat Merah Isi BBM Bersubsidi di Pertamina Semarang

Kepala Seksi Humas AKP Gunawan menjelaskan, penangkapan yang dilakukan pada Sabtu (4/5/2024) ini berawal ketika personel Satuan Lalu Lintas yang sedang melakukan operasi rutin pemeriksaan kendaraan di jalur Desa Bakti menghentikan kendaraan pikap berpelat merah dengan nomor polisi DN 8117 L.

“Pada saat petugas lalu lintas menghentikan salah satu mobil berpelat merah dengan nomor polisi DN 8117 L, mereka melakukan pemeriksaan, ternyata ditemukan puluhan karung yang diduga berisi minuman beralkohol jenis captikus yang ditumpuk di bagian belakang mobil tersebut,” kata Gunawan, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/5/2024).

Baca juga: Razia Balap Liar di Lumajang, Ada Motor Pelat Merah Milik Pegawai BPS

Minuman ini dikemas dalam 50 kantong plastik dan dimuat dalam mobil bak terbuka.

Gunawan mengungkapkan petugas lalu lintas langsung menghubungi Kepala Satuan Reserse Narkoba.

Setelah tim Satuan Resnarkoba melakukan pemeriksaan, Tim Opsnal mendapati 25 karung yang setiap karungnya berisi dua kantong plastik ukuran besar. Adapun setiap kantongnya berisi 22 liter cairan.

“Untuk totalnya sebanyak 50 kantong plastik atau sebanyak 1.100 liter cairan diduga minuman beralkohol jenis captikus yang diamankan petugas,” ujar Gunawan.

Dari hasil pemeriksaan diketahu ribuan liter miras captikus ini berasal dari Touluaan Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Minuman beralkohol ini rencananya akan dibawa sopir ke wilayah Provinsi Sulawesi Tengah untuk diperjualbelikan.

“Saat ini seluruh barang bukti dan mobil serta sopir dibawa dan diamankan oleh petugas di Mapolres untuk dilakukan proses lebih lanjut,” tandas Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com