Pelaku juga menyeret bagian kaki dan tangan korban yang dia kumpulkan di dekat rumah tetangganya.
Baca juga: Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP
Saat menawarkan potongan tubuh korban, pelaku masih membawa pisau dengan kondisi masih berlumuran darah.
Tarsum diduga mengalami depresi dan diduga mengalami perubahan perilaku.
Hal tersebut sempat disampaikan korban ke petugas kesehatan di puskesmas sejak Senin (26/3/2024) sebelum akhirnya tewas di tangan sang suami.
"Menurut istri dan keluarga sejak Senin ada perubahan perilaku, sehingga konsultasi dengan Puskesmas Rancah," kata Kapolres Ciamis, Kompol Akmal.
Saat itu menurut Akmal, petugas dari Puskesmas Rancah juga sempat mendatangi ke rumah pelaku untuk mengecek keadaannya.
"Puskesmas sempat datang dan (pelaku) diberikan obat penenang," ujar dia.
Baca juga: Dua Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dihukum Mati, Hakim Sebut Tak Ada Hal yang Meringankan
Selain itu keluarga menyebut pelaku berubah menjadi sosok yang tempramental.
"Bahkan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu kepada keluarga," jelasnya.
Ia mengataan saat kejadian, anak pelaku dan korban yang masih mengenakan seragan Pramuka terlihat histeris.
Menurut Kompol Akmal, sang anak masih belum bisa dimintai keterangan.
"Anaknya belum diperiksa karena masih syok, kami beri kesempatan keluarga lebih dulu," jelasnya.
Menurut Yoyo Tarya, Tarsum tega memutilasi istrinya karena mendengar bisikan gaib. Bisikan gaib itu datang dari pesugihan yang sedang dijalani oleh Tarsum.
Diduga Tarsum melakukan perugihan karena terlilit utang.
"Pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib dari pesugihan yang dilakukannya," kata Yoyo Tarya lagi.
Baca juga: Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda
Namun terkait itu, polisi akan melakukan pemeriksaan prikiater terhadap kejiwaan Tarsum.
Pelaku kemudian diamankan polisi dan korban dimakamkan di Desa Rajadesa.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor: Reni Susanti), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.