Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Kompas.com - 04/05/2024, 13:12 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Sidang pleno penetapan hasil Pemilu 2024 untuk DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tertunda karena adanya sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

Masa tunggu diperkirakan berlangsung selama dua pekan, menyesuaikan dengan jadwal sidang MK yang terbilang padat.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Bangka Belitung, Husin mengatakan, belum ada jadwal pasti untuk sidang pleno penetapan kursi DPRD.

Baca juga: Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

"Belum dapat dipastikan karena kita masih gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)," kata Husin saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Husin menuturkan, jadwal sidang di MK bakal dibuka 6-15 Mei 2024. Sehingga diperkirakan rapat pleno penetapan DPRD dilakukan setelah itu.

"Kemungkinan kita (pleno) setelah tanggal yang disampaikan MK tersebut, sepanjang kita menang PHPU," beber Husin.

Baca juga: Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Rencananya, pada 14 Mei 2024 dilaksanakan pemeriksaan dua gugatan PHPU di MK. Gugatan pertama terkait jumlah suara tidak sah yang dinilai penggugat terlalu signifikan.

Kemudian gugatan terkait dugaan penggelembungan suara yang diajukan kader Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Bangka Barat.

Dalam permohonan disebutkan, terjadi penggelembungan suara yang dilakukan KPU Bangka Barat kepada Partai Golkar.

Menurut Husin, pada saat rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten yang dilaksanakan KPU Kabupaten Bangka Barat, KPU menyatakan bahwa tidak benar terjadi penggelembungan suara untuk Partai Golkar.

"Bahwa pada saat rekapitulasi tidak ada keberatan yang diajukan oleh pemohon," ungkap Husin.

Belakangan persoalan itu malah dibawa ke sidang MK. Penyelenggara pemilu termasuk Bawaslu pun akhirnya berangkat dinas ke Jakarta untuk merespons aduan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com