PURWOREJO, KOMPAS.com – Ketua Fraksi Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Imam Teguh Purnomo telah mengantongi surat tugas sebagai bakal calon Bupati Purworejo untuk Pilkada 2024 mendatang.
“Yang mendapat surat tugas tahap awal memang ada tiga, saya (Imam Teguh), Bu Yuli (Bupati Purworejo) dan Pak Heru Kusuma. Nah sekarang mengerucut tinggal dua. Ada saya dan Bu Yuli," kata Imam Senin (29/4/2024)
Dia mengatakan siapa pun kader Golkar yang ditunjuk untuk maju Pilkada harus siap.
Baca juga: Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat
"Jadi ya rekomnya dari Golkar nanti mengerucut ke kedua nama ini, Saya atau bu Yuli. Dan kalau ini memang tugas dari partai untuk saya maju ke pemilihan kepala daerah ya apapun saya harus siap,” ungkapnya.
Dengan surat tugas tersebut, Imam yang juga sebagai Ketua AMPG Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah langsung tancap gas mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkoalisi.
Diketahui, Imam yang didampingi pengurus Partai Golkar di Kabupaten Purworejo menggelar pertemuan bersama dengan PKB pada Sabtu (27/4/2024) malam.
Dalam pertemuan tersebut terungkap, Imam cara terangan- terangan ingin menjadikan Ketua DPC PKB Purworejo, Fran Suharmaji menjadi pasangannya di Pilkada mendatang.
“Terus terang pingin (berkoalisi). Kalau nggak pengin kenapa harus ke sini kan begitu. Kenapa harus ke sini? ini cinta pertama saya, tapi silaturahim dulu ini, apakah pinangan saya masuk apa ndak nanti juga haknya Pak Fran, haknya temen- temen dari PKB,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Purworejo, Fran Suharmaji nampaknya masih malu-malu menanggapi pinangan yang dilakukan Imam Teguh Purworejo.
Fran menganggap, hal itu sebagai salah satu proses jelang pilkada. Sehingga tidak secara langsung dapat diputuskan olehnya.
“Kita adalah orang- orang politik ya ngomong- ngomong soal politik. Bagaimana kita mempersiapkan diri dalam menghadapi Pilkada ke depan. Karena kami juga punya tugas dari DPD, DPP kami yang intinya supaya ada komunikasi dengan berbagai pihak karena nanti ini juga dalam bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.