Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Kompas.com - 27/04/2024, 19:31 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pasangan kerbau peserta barapan akan dipasangi noga (kayu penjepit leher penyatu sepasang jargon barapan), dan menarik kareng (tempat berdiri atau bilah pijakan kaki joki barapan yang dirakit berbentuk segitiga).

Sang joki juga akan membawa mangkar yaitu pelecut atau pecut yang digunakan sebagai pemacu kerbau jargon.

Sementara pasangan kerbau yang menjadi juara adalah yang tercepat mencapai tujuan sekaligus dapat menyentuh atau menjatuhkan kayu pancang tanda finish yang disebut dengan Sakak.

Tradisi pacuan kerbau yang hampir serupa juga dilakukan masyarakat Pulau Kangean, Madura yang dikenal dengan sebutan mamajir. Sementara di Bali, tradisi adu balap kerbau juga dikenal dengan istilah makepung.

5. Pacuan Kuda Tradisional Gayo

Pacuan Kuda Tradisional Gayo adalah tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Kabupaten Aceh Tengah atau tepatnya di Takengon.

Dilansir dari laman NU Online, tradisi pacuan kuda tradisional ini sudah lama dikenal oleh masyarakat Gayo, yaitu sebelum masa kolonial Belanda.

Pada masa itu, tradisi pacuan kuda ini menjadi hiburan dan pelepas penat para petani setelah berhasil panen, tepatnya pada musim panen yang berlangsung pada bulan Agustus.

Ada pula yang menyebut bahwa pacuan kuda ini bermula dari keisengan pemuda di kampung Gayo yang biasa menangkap kuda yang berkeliaran dengan kain sarung dan memacunya tanpa sepengetahuan sang pemilik kuda.

Ketika sedang memacu kuda tersebut, mereka bertemu dengan pemuda dari kampung lain yang juga sedang melakukan aktivitas yang sama sehingga terciptalah permainan adu balap kuda.

Selanjutnya sejak tahun 1912, pemerintah kolonial Belanda mulai mengatur pacuan kuda ini dengan dipusatkan di Takengon. Pacuan Kuda Tradisional Gayo kemudian menjadi ajang tahunan mulai tahun 1930-an.

Keunikan dari Pacuan Kuda Tradisional Gayo adalah adanya joki cilik yang menunggang kuda tanpa menggunakan pelana.

Saat ini, tradisi Pacuan Kuda Tradisional Gayo diselenggarakan dua kali setiap tahunnya di Kabupaten Aceh Tengah.

Waktu pelaksanaannya yaitu pada bulan Februari untuk memperingati HUT Kota Takengon dan pada bulan September memperingati untuk HUT RI.

Selain di Aceh Tengah, kuda-kuda dari dua kabupaten lain yaitu Bener Meriah dan Gayo Lues juga masih turut melestarikan tradisi ini.

Sebagai sebuah pesta rakyat, masyarakat Suku Gayo akan turun dan membanjiri Kota Takengon untuk menyaksikan kemeriahannya.

Sumber:
nu.or.id 
dispar.sumbarprov.go.id  
warisanbudaya.kemdikbud.go.id  
warisanbudaya.kemdikbud.go.id  
dispopar.probolinggokota.go.id  
sumbawakab.go.id  
travel.kompas.com (I Made Asdiana) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Regional
Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Regional
Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan 'Hutan' Kabel di Jalan Protokol

Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan "Hutan" Kabel di Jalan Protokol

Regional
Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Regional
PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

Regional
Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Regional
Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Regional
5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

Regional
Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Regional
Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Tanah Tak Bertuan Tiba-tiba jadi Letter C Jelang Pembayaran Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya

Tanah Tak Bertuan Tiba-tiba jadi Letter C Jelang Pembayaran Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya

Regional
Susul Wali Kota Semarang, Ade Bhakti ikut Penjaringan Pilkada di Gerindra

Susul Wali Kota Semarang, Ade Bhakti ikut Penjaringan Pilkada di Gerindra

Regional
Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Regional
Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com