Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kompas.com - 23/04/2024, 14:00 WIB
Hendra Cipta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Batas waktu tim investigasi guna mengusut kasus pemalsuan nilai di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), diperpanjang.

Dekan FISIP Untan Herlan Arkan mengatakan, perpanjangan diberikan paling lama dua hari.

“Kemungkinan diperpanjang sesuai kebutuhan mereka (tim investigasi), mungkin paling lama dua hari,” kata Herlan saat dihubungi, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Lebih lanjut, Herlan enggan menjelaskan hasil temuan-temuan tim investigasi, termasuk siapa saja yang telah dipanggil untuk diperiksa.

“Belum bisa karena masalah ini masih menunggu hasil tim investigasi yang masih bekerja,” kata dia.

“Lebih baik kita menunggu hasil investigasi dulu ya karena tim ini diberikan kewenangan untuk mengungkap kebenaran,” imbuhnya.

Baca juga: Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai


Baca juga: Saat Joki Bergentayangan di Tes CPNS...

Kasus dugaan pemalsuan nilai mahasiswa di Untan Kalbar

Diberitakan sebelumnya, seorang dosen diduga terlibat dalam pemalsuan nilai mahasiswa S2 di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). 

Diketahui, kasus pemalsuan tersebut terungkap setelah adanya seorang mahasiswa S2 yang tidak pernah masuk kuliah, tetapi tetap mendapat nilai.

Dosen FISIP Untan, Jumadi, menjadi salah satu korban pemalsuan nilai tersebut. 

“Mahasiswa S2 yang dimaksud itu tidak pernah masuk kelas dari semester pertama sampai sekarang,” kata Jumadi saat dihubungi, Jumat (19/4/2024).

“Saya juga tidak pernah memberikan nilai kepada mahasiswa itu,” imbuhnya.

Baca juga: Pembunuh Dosen UIN Raden Mas Said Solo Divonis Penjara Seumur Hidup

Menurut Jumadi, masalah nilai mahasiswa yang muncul di Siakad padahal tidak pernah kuliah tersebut mulai mencuat ketika ada seorang dosen menghubungi Nurfitri, Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Politik, Magister Ilmu Sosial, FISIP Untan, untuk mengurus perkuliahan seorang mahasiswa.

Bahkan, selain meminta nilai, dosen tersebut juga disebut meminta prodi menggelar seminar proposal mahasiswa tersebut.

“Saat itu, Ketua Prodi tentu mengecek ke aplikasi Siakad. Saat dicek, ternyata nilai mahasiswa tersebut telah terisi penuh,” ungkap dia.

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2022/2023

Merasa curiga, Ketua Prodi langsung mengonfirmasikan kepada sejumlah dosen apakah nilai-nilai di Siakad itu benar.

“Ternyata ada beberapa dosen yang tidak pernah memberikan nilai, termasuk saya,” kata dia.

Jumadi menerangkan, Ketua Prodi juga telah melakukan verifikasi terkait kehadiran mahasiswa tersebut di kelas kepada sejumlah mahasiswa lain. Ternyata memang mahasiswa itu tidak pernah masuk kelas.

Menurut Jumadi, mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa angkatan 2021.

“Mahasiswa seangkatannya ketika ditanya juga menyatakan tidak pernah melihat yang bersangkutan masuk kelas,” sebut Jumadi.

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2022/2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com