Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Kompas.com - 18/04/2024, 13:38 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Banjir bandang melanda Desa Sesait dan Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (16/4/2024) pulul 15.00 Wita.

Berdasarkan asesmen di lapangan oleh petugas, banjir itu menyebabkan 13 rumah warga dan belasan jembatan penghubung antar-desa rusak.

Petugas Pusat Pengedali Operasi Penangulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalop BPBD) Lombok Utara, Ahmad Zaenuddin mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara pada Selasa sore.

"Kejadian itu menyebabkan banjir bandang di Desa Sesait dan Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara," jelasnya.

Baca juga: Pilgub NTB, Gerindra Sumbawa Deklarasi Dukungan untuk Bupati Lombok Tengah

Sebanyak 13 rumah warga di Desa Kayangan dilaporkan mengalami keruskaan akibat banjir bandang tersebut.

Sementara di Desa Sesait hanya dua rumah terendam, bajir menghanyutkan sebuah gazebo serta peralatan kerajinan tahu dan alat percetakan batako. Akibatnya warga mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Baca juga: 3 Warga Lombok Timur Terluka Parah Diserang Babi Hutan Saat Berladang

Camat Kayangan, Siti Rukayah mengatakan, belasan jembatan penghubung desa mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir bandang itu.

"Kami masih mendata kerusakan akibat banjir kemarin, awalnya dua jembatan tetapi setelah turun ke lokasi ternyata banyak, ada belasan jembatan rusak cukup parah," kata Rukayah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (18/4/2024).

Rukayah menjelaskan, kondisi sejumlah jembatan jebol karena diterjang banjir bandang.

"Di Desa Gumantar saja ada tiga titik atau tiga jembatan, kemudian jembatan di Desa Kayangan yang menghubungkan Dusun Rempak Mayong ke Dusun Dangiang, jembatan penghubung Dusun Dagiang dengan Gumantar, termasuk di Dusun Tanak Muat, lalu jembatan di Desa Sesait jembatan penghubung Dusun Empak Pawang, keruskan ini masih direkap oleh masing-masing desa, karena yang rusak belasan jembatan," kata Rukayah.

Sebagian besar jembatan tersebut merupakan jembatan utama penghubung antar-desa. Hal ini menyebabkan aktivitas warga terganggu.

"Untuk sementara pemerintah melalui BPBD Lombok Utara menyiapkan karung berisi pasir sebagai penganti jembatan agar akses ke lokasi terdampak bisa tetap dilalui warga untuk beraktivitas," kata Rukayah.

 

Selain itu, kata Rukayah, kerusakan juga terjadi pada fasilitas pendidikan.

"Saya juga mengingatkan pada warga terutama anak-anak yang berekreasi di sungai atau dam untuk dihindari dulu lokasi tersebut sementara waktu," kata Rukayah.

Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu bersama Wakil Bupati Danny Karter Febrianto sudah meninjau lokasi banjir, termasuk jembatan rusak yang diterjang banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com