Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Narkoba Rumahan di Semarang Produksi Sabu dan "Happy Water", Penghuni Tak Berbaur dengan Warga

Kompas.com - 04/04/2024, 14:34 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah rumah di Komplek Perumahan Jalan Ngesrep Barat 3 Rt 05 rw 09 Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah digerebek polisi.

Penggerebakan dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri pada Rabu (3/4/2024).

Saat penggerebakan ada dua orang yang masih menggunakan pakaian pelindung dengan masker hazmat dan sedang mengolah bahan baku untuk membuat narkoba.

Rumah tersebut ternyata merupakan pabrik narkoba yang produksi sabu dan happy water.

Baca juga: Bareskrim Bongkar Home Industry Narkoba di Semarang, 2 Tersangka Ditangkap

Petugas keamanan komplek perumahan, Agus Wahid (58) pun menceritakan gerak-gerik pelaku yang tinggal di rumah tersebut

Menurutnya peracik narkoba itu telah tinggal di rumah itu sejak beberapa bulan terakhir. Agus sendiri mulai menarik keamanan kampung sejak Februari 2024.

"Saya narik iuran dia (pelaku) sudah di situ. Saya sudah tiga narik iuran. Tapi yang dikasih bulan Februari. Bulan Maret, April dia tidak memberikan," ujar dia.

Ia juga menjelaslakan, selama tinggal di rumah tersebut, penghuni tidak pernah izin ke RT dan RW. Bahkan banyak warga yang tak tahu dengan penyewa rumah tersebut.

"Tidak pernah berbaur dengan tetangga," tuturnya.

Baca juga: Dijual Jutaan Rupiah, Keripik Pisang Narkoba dan Happy Water Diolah dari Beberapa Jenis Narkotika

Selama berjaga di komplek itu, Agus menyebut rumah yang dijadikan pabrik narkoba tidak pernah ada aktivitas. Bahkan rumah itu seperti rumah kosong.

"Tidak pernah ada aktivitas dan tidak pernah tahu ada kendaraan di situ," kata dia.

Namun ia mengaku dua minggu lalu, ada orang yang menanyakan alamt rumah tersebut.

"Ada yang nanyakan alamat rumah itu. Saat itu gerimis," kata dia.

Menurutnya penggerebekan dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB dan ada dua orang yang diamankan.

"Saya tidak mengira. Saya tidak pernah ngobrol," tuturnya.

Baca juga: Satu Bulan Produksi Keripik Pisang Narkoba dan Happy Water, Omzet Penjual Capai Rp 4 Miliar

Saat penggerebekan, sekilas ia melihat ada tumpukan barang. Selain itu otang diamankan sama dengan orang yang ia temui saat meminta iuran keamanan.

"Ada tumpukan barang yang sudah dikemas," tandasnya.

Sementara itu Lusi, warga sekitar mengaku tak tahu kapan rumah tersebut mulai ditempati warga baru. Namun ia sempat bertemu dengan orang yang membersihkan rumah tersebut.

"Sebulan sekali selalu bersih-bersih rumah itu. Pemilik rumah orang yang bersihan. Kalau rumputnya tinggi sedikit pasti memanggil tukang," ujarnya.

Lusi menyebut, pemilik rumah tersebut berada di Malaysia dan rumah tersebut kosong sejak tahun 2019.

"Sebelumnya tidak pernah ada yang nempati. Barusan aja ada yang nempati. Rumah itu ditempati sekitar Ramadhan ini," imbuhnya.

Baca juga: Narkoba Keripik Pisang dan Happy Water Dijual hingga Harga Rp 6 Juta di Medsos

Ia mengaku tak tahu aktivitas di rumah tersebut dan tak mengira rumah tersebut disegel oleh polisi.

"Tadi saya kerja baru tahu setelah pulang kerja rumah itu disegel," kata dia.

Lusi sempat melihat gerbang rumah itu terbuka dan melihat satu mobil serta sepeda motor di dalam rumah.

"Kami tidak mengamati mobilnya apa. Karena kami tidak berpikir akan terjadi ini," kata dia.

Bahkan sebelum penggerebekan, dia sempat akan memberikan takjil kepada penghuni rumah untuk berbuka puasa.

Saat itu ia melihat penghuni rumah itu berada sedang berada di luar.

"Saya pikir orang ini saya kasih takjil apa ya. Karena jarang terbuka pagarnya. Ini kok terbuka pagarnya," tuturnya.

Dari foto penangkapan yang diterima, tampak rumah yang cukup besar tengah dipasang garis polisi.

Baca juga: Modus Baru Perdagangan Narkoba, Berbentuk Keripik Pisang dan Happy Water

Di foto lain, terlihat pula sejumlah peralatan laboratorium yang diduga digunakan untuk membuat narkoba tersebut.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan dalam penggerebekan ini, pihaknya berhasil menangkap dua orang 'koki' pembuat narkoba itu.

"Jadi pada saat kita lakukan penggerebekan, dua orang ini sedang mengolah bahan baku untuk pembuatan narkoba, pas ditangkap masih memakai pakaian pelindung dengan masker hazmat," kata Mukti kepada wartawan, Rabu (3/4/2024).

Mukti belum membeberkan lebih lanjut soal pengungkapan kasus ini karena masih dilakukan pengembangan.

Dia hanya menyebut jika pengungkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian mendapat informasi dari masyarakat.

"Besok akan kita adakan konferensi pers," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pabrik Narkoba Rumahan di Banyumanik Semarang Digerebek Polisi, Produksi Sabu dan Happy Water

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com