Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Kompas.com - 28/03/2024, 13:28 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Suriyah (53) dan Solikhah (65) bersama 7 orang lainnya menjadi penghuni terakhir di pos pengungsian SMP N 1 Gajah, Kabupaten Demak.

Mereka merencanakan hari ini, Kamis (28/3/2024) untuk pulang meskipun banjir masih menggenangi rumahnya di Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar.

Kata Suriyah, banjir di rumahnya kini masih sekitar 50 sentimeter sejak banjir menerjang pada Minggu (17/3/2024).

Baca juga: Update Banjir Demak: 4 Kecamatan Masih Terdampak, 1.491 Orang Mengungsi

Ia tidak bisa membayangkan lagi bagaimana kondisi rumahnya saat ini yang terletak di Desa Wonoketingal RT 03 RW 01.

Pada Februari 2024 lalu, banjir sempat tergenang dua pekan dan menyebabkan sejumlah dinding kayu rumahnya membusuk.

Belum lagi bale kamar tidur, kursi, meja yang rata-rata terbuat dari kayu. Bahkan kasur satu-satunya yang diselamatkan dari banjir Februari lalu ikut hanyut.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi


Baca juga: Persiapan Arus Mudik, Perbaikan Pantura Demak-Kudus Dikebut

Berharap ada bantuan

Pelajar menerjang banjir di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Selasa (19/3/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Pelajar menerjang banjir di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Selasa (19/3/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Bagi Suriyah, rumah tetap rumah sebagaimana tempat ia pulang dan singgah.

"Saya punya kasur satu hanyut, mau pulang aja walau bagaimanapun kalau rumah tetap dipakai," katanya kepada Kompas.com di Pos pengungsian SMP N 1 Gajah, Rabu (27/3/2024).

Suriyah mengaku tidak mendapatkan bantuan kasur seperti tetangganya yang lain saat banjir menerjang Demak pada Februari silam.

Baca juga: Update Banjir Demak: 4 Kecamatan Masih Terdampak, 1.491 Orang Mengungsi

Saat ini hanya terdapat satu kasur yang sudah tidak layak pakai. Itu pun ia kasihkan untuk anaknya.

Untuk itu, kali ini ia akan mencoba meminta bantuan alas tidur, setidaknya bisa dijadikan tempat istirahat meskipun rumah ambrol.

"Memang tidak punya. Hanya satu buat tidur anak saya, kasur lantai busuk. Kalau dikasih Alhamdulillah tidak juga tidak apa-apa," ungkapnya.

Baca juga: Dilanda Banjir, Perusahaan di Demak Diminta Segera Bayar THR Karyawan

Hanya bisa pasrah

TERJANG BANJIR: Sejumlah warga di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak tampak menerobos banjir untuk menengok rumah, Rabu (27/3/2024). KOMPAS.COM/NUR ZAIDI TERJANG BANJIR: Sejumlah warga di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak tampak menerobos banjir untuk menengok rumah, Rabu (27/3/2024).

Suriyah mengaku belum mampu untuk membangun rumah, bale yang ia gunakan pun dari warisan mertuanya dulu.

"Saya bingung tidak bisa bekerja, anakku dua tidak bisa bekerja semua, banjir datang. Tidak punya uang," tuturnya.

Kondisi serupa juga dialami Solikhah, keterbatasan membuatnya hanya bisa pasrah untuk menjalani hidup paska banjir.

Baca juga: Banjir di Jalur Pantura Demak-Kudus Mulai Surut, Truk dan Bus Kucing-kucingan dengan Polisi

Kediamannya di Desa Wonoketingal RT 04 RW 02 juga terbuat dari kayu dan saat ini halaman rumah masih banjir.

"Kemarin pembersihan tidak merata, saya tidak punya bale (tempat tidur)," ungkapnya.

Sebelumnya, Solikhah masih memiliki beras 10 kilogram dari bantuan banjir Februari lalu. Belum sempat menikmati ikut hanyut banjir Maret ini.

"Itu bantuan, ikut hanyut berasnya belum dimasak," terangnya.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com