Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ebatan Khas Sasak, Makanan Para Raja yang Paling Diburu Saat Berbuka

Kompas.com - 22/03/2024, 16:51 WIB
Fitri Rachmawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

"Cokot itu biasanya ditaruh di bagian paling atas dari sejumlah bahan ebatan. Itulah yang membuat ebatan ini istimewa," katanya.

Ebatan diburu untuk berbuka

Dari beragam jenis makanan di bulan Ramadhan, ebatan menjadi salah satu yang diburu, karena hanya ada saat puasa.

Wardiah percaya ilmu meracik ebatan akan diturunkan pada putrinya Rima (23), selain cekatan dan tekun Rima juga yang menjaga lapak melayani pembeli sepanjang bulan Ramadhan.

Bagi Rima, selain mendalami ilmu berniaga dia juga ingin mendapat berkah pahala karena membantu orang tua.

"Mamak di rumah saja setelah meracik ebatan, saya yang mengantikan mamak melayani pembeli," kata Rima.

Baca juga: Resep Kari Ayam Kukus, Makanan Buka Puasa Sehat dan Enak

Lapak belum dibuka para pengemar masakan ibunda Rima, Wardiah telah menunggu, bahkan mereka ikut membantu menata jualan lapak yang berada di jalan Lingkungan Karang Jangkong.

"Kalau banyak yang beli jualan habis, laris manis, kalau ada sisa, biasanya kita konsumsi sendiri dan bagikan bagi yang berkenan, karena sisa jualan tidak boleh dijual lagi," ungkp Rima.

Termasuk ebatan wajib habis sebelum waktu berbuka tiba karena memang makanan paling dicari.

H Suparno asal Lombok Tengah yang menetap di Kota Mataram, mengaku mencari ebatan untuk berbuka. Baginya, tidak lengkap berbuka kalau tak ada ebatan.

"Saya memang mencari ebatan untuk berbuka, dan hanya di sini yang rasanya asli, di tempat lain rasa dan bahannya beda," katanya.

Demikian juga dengan Sutrisno, warga Cakranegara yang memang penggemar berat ebatan.

"Kalau di tempat lain saya tidak cocok rasanya, ini yang pas racikan bumbunya, makan ini seperti raja rasanya, mewah aroma dan rasanya," kata Sutrisno.

Neli, pembeli asal Mataram mengaku baru pertama kali mencoba membeli ebatan, karena penasaran dengan cerita orang akan rasanya yang unik.

"Saya belum pernah makan, ini dah mau coba pertama kali karena penasaran," katanya.

Baca juga: Pilihan Makanan Buka Puasa Selain Gorengan, Ini Saran dari Dokter

Hariawan (54) sepupu Wardiah yang membantu Rima menjaga lapak membenarkan bahwa di jalan Raja Bali, ebatan ini paling dicari dan hanya ebatan dari Karang Jangkong yang diinginkan.

"Resep ebatan ini warisan turun temurun, yang harus dijaga dan diwariskan pada generasi berikutnya," kata Hariawan.

Warisan leluhur

Sebagai warga Karang Jangkong banyak cerita para leluhur yang harus ditelusuri termasuk cerita tentang makanan khas lombok yang terancam punah jika tidak diwariskan.

Meski Lombok kaya akan makanan tradisional yang khas, cuma jarang ada yang tahu anak anak zaman sekarang, Hariawan sangat menyayangkan hal itu.

"Adanya ebatan dalam sebuah hajatan atau pesta, menunjukkan jika pesta itu mewah, hal-hal seperti itu nampaknya tidak terbangun dalam pikiran generasi saat ini," katanya.

Makanan seperti ebatan kadangkala dianggap kolot dan ketinggalan zaman, mereka lebih suka makanan Korea dan cepat saji, padahal dari segi kesehatan makanan seperti ebatan kaya akan kandungan vitamin dan serat, karena berupa sayuran.

Hariawan berharap anak-anak muda saat ini mulai belajar tentang warisan leluhur agar tak kehilangan jejak, tentang makanan tradisonal yang memiliki nilai sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com