Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Remaja Bersajam Penyerang Kafe di Pontianak Ditangkap, Terancam 10 Tahun Penjara

Kompas.com - 18/03/2024, 12:05 WIB
Hendra Cipta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


PONTIANAK, KOMPAS.com - Jajaran Polresta Pontianak telah menangkap 6 remaja di bawah umur yang diduga terlibat penyerangan sebuah kafe di Jalan Tanjung Hulu Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Tidak ada laporan korban luka dalam peristiwa tersebut, namun kelompok remaja ini sebelumnya juga terlibat tawuran dengan menggunakan senjata tajam di Jalan Nirbaya, Pontianak.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi mengatakan, sejumlah remaja tersebut telah menjalani pemeriksaan mendalam.

“Masih kami dalami perannya masing-masing, nanti yang terbukti membawa senjata tajam akan disanksi pidana,” kata Adhe kepada wartawan, Minggu (17/3/2024).

Baca juga: Kejari Periksa Ketua KONI Makassar, Terkait Kasus Apa?

Adhe menegaskan, pelaku remaja yang terbukti melakukan aksi penyerangan dan tawuran menggunakan senjata tajam akan dijerat dengan Undang-Undang Darurat.

“Ancaman hukumannya 10 tahun penjara,” katanya lagi.

Sebagaimana diketahui, untuk menanggulangi kenakalan remaja seperti tawuran, perang sarung, dan balap liar yang marak terjadi di Pontianak akhir-akhir ini, kepolisian menggelar patroli dan razia malam secara rutin.

Baca juga: Operasi Pekat di Wonogiri, 22 Pasangan Tak Resmi Diamankan


Razia rutin

Dalam razia yang digelar Sabtu (16/3/2024) malam hingga Minggu (17/3/2024) pagi di sejumlah wilayah diamankan 12 anak remaja yang diduga terlibat perang sarung dan memiiliki senjata tajam.

“Dari anak-anak dan remaja ini kami menyita barang bukti kain sarung dan beberapa bilah senjata tajam yang sudah dimodifikasi untuk perang,” ujar Adhe.

Anak-anak dan remaja ditangkap di wilayah Kecamatan Pontianak Selatan dan Pontianak Kota. Saat ini mereka sudah berada di Markas Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan dan pendataan.

“Anak-anak yang telibat perang sarung akan kami data dan kasi pembinaan serta sanksi disiplin,” pungkasnya.

Baca juga: Diduga Taruhan Balap Liar, 38 Remaja dan 21 Sepeda Motor di Banjarmasin Diamankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com