Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Banjir Kepung Kota Semarang

Kompas.com - 16/03/2024, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

“Saya ingin mengilangkan lagu Semarang Kaline Banjir yang sudah seperti lagu yang menjadi ikon kota Semarang yang menceritakan kondisi kota Semarang sekarang. Tetapi dengan adanya rekayasa kanal banjir timur kali ini, banjir tidak akan kemana-mana dan bisa teratasi,” ungkap Ganjar dikutip pada laman resmi milik Pemkot Semarang pada Jumay (5/1/2018).

Baca juga: Banjir di Genuksari Kota Semarang Masih Satu Meter, Warga Tetap Enggan Mengungsi

Namun banjir terus menerus menyambangi Kota Semarang.

Pada Februari 2021, banjir bahkan sempat merendam kantor Pemprov Jateng tempat Ganjar beraktivitas.

Tak hanya kantor Gubernur Jateng, kawasan Simpang Lima Semarang dan sejumlah jalan protokol juga terendam banjir hingga mencapai lutut orang dewasa.

Bahkan polisi sempat menutup sementara Jalan Pahlawan hingga Simpang Lima karena genangan air terpantai cukup tinggi. Arus lalu lintas pun dialihkan untuk mengurangi kemacetan.

Baca juga: Terendam Banjir 3 Hari, Warga Semarang Mulai Batuk dan Gatal-gatal

Venetia van Java

Kota Semarang memiliki beberapa julukan, salah satunya adalah Venetia van Java atau Venesia dari Jawa karena banyak sungai yang melintas di tengah kota seperti Venesia di Italia.

Selain itu, Kota Semarang juga dijuluki sebagai The Port of Java atau pelabuhannya Jawa yang pernah menjadi slogan untuk pemasaran pariwisata Kota Semarang.

Hal tersebut dijelaskan di buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempoe Doeloe yang disusun oleh Zaenuddin HM.

Diceritakan pada abad 16, Made Pandan, seorang pangeran dan Kesultanan Demak pergi ke daerah baru untuk menyebarkan ajaran agama islam.

Ia kemudian tiba di daerah Bergota dan mendirikan pesantren dibantu sang putra yang bernama Raden Pandan Arang.

Baca juga: Longsor Terjadi di Sendangmulyo Semarang, Satu Mobil Terperosot dan Akses Jalan Terputus

Bergota yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno adalah cikal bakal Semarang yang sudah ada sejak abad ke-8. Kala itu, Bergota (Pragota) adalah sebuah pelabuhan dengan gugusan pulau-pulau kecil.

Karena adanya pengendapan, maka gugusan pulau kecil tersebut menyatu dan membentuk daratan baru yang diperkirakan berada di bagian Semarang Bawah.

Di pelabuhan tersebut, Laksamana Cheng Ho bersandar sekitar tahun 1405.

Daerah Bergota semakin subur dan tumbuhlah pohon asam yang tumbuhnya arang (jarang). Lalu daerah tersebut disebut Asem Arang (asam jarang) dan kelak dikenal dengan wilayah Semarang.

Kawasan itu dipimpin oleh Made Pandan yang memiliki gelar Kyai Ageng Pandang Arang I dan dilanjutkan dengan sang putra yang bergelar Pandang Arang II.

Sang putra dikenal sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II.

Baca juga: Longsor Terjadi di Sendangmulyo Semarang, Satu Mobil Terperosot dan Akses Jalan Terputus

Di bawah kepimpinannya, Semarang tumbuh dengan pesat. Pada 2 Mei 1547, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 954 H, Semarang dijadikan setingkat kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga.

Sejak saat itu, 2 Mei ditetapkan sebagai hari jadi Kota Semarang.

Banjir bandag tahun 1990

Anak-anak terdampak banjir di Genuksari, Kota Semarang bermain genangan banjir di sekitar rumah, Jumat (15/3/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Anak-anak terdampak banjir di Genuksari, Kota Semarang bermain genangan banjir di sekitar rumah, Jumat (15/3/2024).
Pada tahun 1990, banjir bandang pernah terjadi di wilayah Kodya Semarang tepatnya pada 26 Januari 1990 dini hari.

Disebutkan, banjir bandang kala itu tak hanya meluluhlantakkan pemukiman warga, tapi juga berdampak pada kondisi sosial masyarakat Semarang.

Hal tersebut ditulis oleh Eko Hari Priyanto dan Nawiyanto dalam jurnal "Banjir Bandang di Kodya Semarang Tahun 1990".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com