GROBOGAN, KOMPAS.com - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meluas, Jumat (15/3/2024) malam.
Berdasarkan pantauan, banjir di perkotaan Purwodadi justru semakin parah sejak dini hari hingga malam ini.
Banjir limpasan Sungai Lusi ini terpantau sudah menenggelamkan seluruh jalan protokol.
Aktivitas perekonomian pun lumpuh akibat kedalaman air yang menggenangi ruas jalan mencapai satu meter.
Baca juga: Hujan Berhari-hari, Grobogan Kembali Diterjang Banjir, 40 Desa Terdampak
Warga pun terpaksa menutup sejumlah akses jalan menggunakan palang bambu dan kursi kayu.
Sebagian warga lebih memilih bertahan di rumah menunggu banjir surut dan sisanya mengungsi.
Sejumlah pertokoan, perkantoran, pasar, sekolah serta pusat perbelanjaan terpaksa diliburkan.
Bahkan, fasilitas kesehatan, kawasan alun-alun, kompleks Pendapa Pemkab Grobogan termasuk Kantor Bupati juga terendam banjir.
Hanya sedikit pengendara motor, mobil, truk yang nekat menerobos meski berujung mogok.
Wagiman (65) tokoh masyarakat kampung Jetis mengatakan, banjir kali ini terhitung paling parah dibanding sebelum-sebelumnya.
Ia pun tak habis pikir, bangunan rumahnya yang tak pernah sekalipun tersentuh banjir kini harus terendam.
"Ini sejarah bagi saya. Bangunan setinggi ini kemasukan banjir juga," kata pedagang beras ini.
Berdasarkan laporan terbaru dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Grobogan, pada Jumat sore, tercatat sebanyak 103 Desa di 13 kecamatan terdampak banjir.
Banjir terparah di Kecamatan Purwodadi, Brati, Penawangan, Tegowanu, dan Godong. Sementara, sebanyak 600 warga mengungsi.
Titik pengungsian ini di antaranya di Balai Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, sebanyak 125 orang, di rumah Perangkat Desa Getasrejo 40 orang, di Pendapa Kabupaten 100 orang, Kantor PCNU Grobogan 75 orang.
Baca juga: Asa Baru Penderita Sumbing di RSU Trimedika Ketapang Grobogan
Berikutnya di mushala belakang Polsek Kota Purwodadi sebanyak 250 orang, di masjid Baitul Makmur Purwodadi 35 orang dan di Hotel Catra sebanyak 13 orang.
Sekda Grobogan Anang Armunanto, mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan logistik warga, Pemkab Grobogan bersama pemangku kepentingan lain telah mengoperasikan dapur umur di sejumlah wilayah terdampak banjir.
Puluhan pengungsi yang umumnya lansia, bayi dan ibu hamil juga telah dievakuasi ke titik pengungsian yang disediakan.
"Kami bersinergi dengan TNI, Polri dan sejumlah unsur lainnya untuk penanganan banjir. Untuk PNS pelayanan masyarakat tetap jalan (RSUD, puskesmas, dukcapil), sekolahan yg kebanjiran libur, PNS lainnya menyesuaikan. Semoga banjir segera berakhir," pungkas Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.