Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Hadiri Rakornas IKN

Kompas.com - 15/03/2024, 13:35 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar hadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Pada keemapan itu, Al Muktabar mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten siap berkolaborasi dan mendukung penuh IKN bersama Otorita IKN. 

Menurutnya, kebijakan pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga, salah satunya melalui pembentukan Kantor/Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten yang mengedepankan konsep lingkungan dan kawasan hijau yang dinamis.

"Kanu dari Pemprov Banten nanti ada konsep Kantor/Badan Penghubung Daerah untuk mendukung IKN. Begitu juga langkah bersama dengan delapan kabupaten dan kota," ujarnya dalam siaran pers.

Al Muktabar menyebutkan, urutan kontribusi dan kolaborasinya dilakukan setelah IKN benar-benar efektif secara fungsional.

Baca juga: Resmi Dilantik, MPW ICMI Banten Berkomitmen Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif

Dalam hal ini, Pemprov Banten akan menyesuaikan kondisi keadaan terkini melalui kebijakan-kebijakan dan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan Pemprov Banten di IKN.

"Pengembangan terakhirnya IKN efektif secara fungsional, tentu kami akan menyesuaikan kondisi-kondisi kekinian keadaan itu,” ujarnya. 

Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan Pemprov Banten.

Terkait rakornas tersebut, Al Muktabar menilai, konsep IKN yang dipaparkan sangat luar biasa, baik visi pembentukan IKN, struktur, dan dekorasi bangunan yang detail.

Menurutnya, IKN memiliki dekorasi kekayaan Indonesia hingga konsep yang mengedepankan hutan dan kawasan hijau hingga membangun masa depan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Pemprov Banten Manfaatkan Marketplace untuk Pengadaan OPD

"Beberapa disampaikan terhadap visi IKN ini konsepnya luar biasa dan detail dengan ke-Indonesia-annya,” ujarnya.

Al Muktabar juga mengapresiasi pemaparan bahwa 80 persen dari kawasan IKN merupakan kawasan hijau. 

“Penyiapan-penyiapan lingkungan IKN ada yang flora dan faunanya yang dinamis dan kaya," ucapnya.

Pembangunan ekonomi inklusif

Pada kesempatan yang sama, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, kolaborasi dan sinergi antarlembaga merupakan kunci keberhasilan untuk mewujudkan peradaban baru yang berdampak positif bagi kemajuan bangsa. 

Hal itu sesuai pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai forum bahwa membangun IKN bukanlah sekedar membangun infrastruktur dan gedung-gedung fasilitas pemerintah semata.

Baca juga: Dorong Pengembangan UMKM, Pemprov Banten Resmikan Pusat Layanan Usaha Terpadu

Lebih dari itu, pembangunan IKN merupakan langkah transformasi untuk membuat peradaban baru dengan memperkenalkan budaya kerja baru, mindset baru, dan sebuah basis ekonomi baru untuk Indonesia.

"Pembangunan IKN merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa," ungkapnya.

Bambang mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan menjadi hal vital sesuai semangat tata kelola pemerintahan yang baik.

Adapun rakornas yang digelar Otorita IKN itu mengusung tema “Pengenalan IKN dan Kolaborasi Pemerintah Daerah dan IKN untuk Mewujudkan Dunia untuk Semua”. 

Baca juga: Coldplay Hadiahkan Kapal Pembersih Sampah di Sungai Cisadane, Pj Gubernur Banten: Saya Dukung

Rakornas itu diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia beserta kementerian/lembaga (K/L) terkait. (ADV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com