Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Diri, Mahasiswa Unissula Semarang Jalan Kaki Terjang Banjir Selama 5,5 Jam ke Stasiun Tawang

Kompas.com - 15/03/2024, 07:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dalam upaya untuk mengevakuasi diri dari banjir, tiga mahasiswi Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang nekat berjalan kaki sejauh 6 kilometer menerjang banjir selama 5,5 jam.

Ketiga yakni, Kanaya (19) warga asli Temanggung, Shita (19) warga asli Tegal, dan Lintang (19) warga Solo.

Mereka berjalan dari kosnya di daerah Perumahan Genuk menuju Stasiun Tawang Semarang.

"Saya dan dua teman saya dari kosan saya di genuk jalan kaki dari jam 07.30 WIB, rencananya teman saya mau ke Solo sama ke Tegal, saya nganterin doang, terus saya mau nge-grab ke rumah tante," ungkap Kanaya saat ditemui Kompas.com setibanya di Stasiun Tawang, Kamis (14/3/2024) pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kota Semarang Dikepung Banjir, Berikut Perinciannya...

Mahasiswi Psikologi Unissula ini menceritakan pengalaman pertamanya terjebak banjir. Meski ada asrama pengungsian, mereka memilih pulang lantaran cuaca tak kunjung membaik.

"Listrik mati, air mati. Eggak tahu sampai kapan. Ini pulang kampung gara-gara banjir, takutnya debit airnya makin tinggi kan, takutnya kalau di kos enggak kondusif," ungkap Shita.

Keputusan untuk berjalan menerjang banjir itu diambil karena tidak ada transportasi yang dapat dipergunakan.

Sementara informasi yang didapat, evakuasi dilakukan pukul 01.00 WIB dini hari saat mereka masih tidur di kos.

"Kata temen yang masih di sana, ada kemungkinan tambah tinggi karena hujan rintik-rintik lagi, ini sengaja ngungsi ke rumah karena di sana tempat ngungsinya penuh," lanjut Kanaya.

Baca juga: Banjir Semarang, Longsor, dan Terjangan Puting Beliung...

Menerjang air banjir

Tiga mahasiswi di Semarang menerjang banjir menuju Stasiun Tawang, Kamis (14/3/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Tiga mahasiswi di Semarang menerjang banjir menuju Stasiun Tawang, Kamis (14/3/2024).

Akhirnya mereka menerjang banjir bersama. Mulai dari ketinggian sepinggang di depan kosnya, hingga seperut orang dewasa telah dilalui. Air keruh kecoklatan, hingga oli. Lalu air terasa dingin dan panas diterjang bersama.

Mereka sempat menumpang truk di Jalan Kaligawe, tapi terpaksa turun lantaran truk juga tak mampu menampung beban muatan di tengah banjir.

"Jalan utama sampai seperut orang dewasa di Genuk, di depan RSI se-dada orang dewasa. Kami belum sempet numpang sekilo udah turun di jalan karena truknya enggak kuat. Jadi tadi ngalamin air keruh kecoklatan sampe ombak oli," beber Kanaya sembari menertawakan pengalaman itu dengan temannya.

Baca juga: Daftar Kereta yang Dibatalkan dan Alami Pengalihan Perjalanan karena Banjir Semarang, Apa Saja?

Mereka tiba di stasiun dengan kondisi pakaian basah kuyup dari bagian pinggang hingga kaki. Ketiganya membawa ransel berisi laptop dan pakaian.

Saat ditanya, ternyata mereka berjalan kaki sejak pagi demi memesan kereta di stasiun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com