Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Partai di Bandung WO Saat Rekapitulasi, Bawaslu Bandung: Tak Jadi Soal

Kompas.com - 05/03/2024, 13:55 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -10 partai non parlemen di Kabupaten Bandung walk out (WO). Mereka menarik semua saksi dan menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara yang diselenggarakan KPU Kabupaten Bandung.

Mereka melihat proses rekapitulasi di Kabupaten Bandung terindikasi banyak mengalami keganjilan seperti data ganda, data tidak sesuai, serta tidak sama.

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Kahpiana mengatakan, rekapitulasi sudah diatur dalam PKPU Nomor 5 Tahun 2024.

Baca juga: Buntut Dugaan Penggelembungan Suara, Anggota PPK Magelang Dilaporkan ke Bawaslu

"Rekapitulasi itu dalam PKPI Nomor 5/2024 sudah dijelaskan di sana persoalan semua data pemilih dan lain sebagainya itu mengikuti pada mekanisme C hasil," ujarnya saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa (5/3/2024).

Bahkan, untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil, pihaknya sudah membongkar kotak suara. Tujuannya untuk mengurai data yang dimaksud berbeda dengan saksi partai.

"Kita juga sudah mengkritisi dari awal apalagi kalau ada perubahan suara. Bahkan kita itu bongkar sampai C hasil sampai lihat di A1 seperti apa," katanya.

Baca juga: Pj Wali Kota Bandung: Warga Kota Bandung Kehilangan Sosok Solihin GP

Saat sidang berlangsung, beber dia, apabila ada jumlah suara yang berbeda di satu kecamatan, maka akan dibongkar dan dipastikan kembali.

"Iya beberapa dibongkar seperti yang di Kecamatan Cimaung. Di tiap Kecamatan itu dibongkar yang perolehan hasilnya berbeda antara berita acara pertama dengan berita acara terbaru itu dibongkar kemudian dibuktikan dengan C hasil," bebernya.

"Apapun yang terjadi itu C hasil adalah kunci utamanya," tambah dia.

Menurutnya semua yang dijalankan dalam proses rekapitulasi sudah diatur dan ada mekanismenya.

"Jadi bukan tanpa mekanisme, tapi mekanisme yang sudah diatur dari keputusan 66 KPU," beber dia.

Terkait tidak akan ditandatanganinya berita acara hasil pleno rekapitulasi, Kahpiana menyebut itu hak mereka.

"Sekalipun mereka tidak hadir dari awal juga tidak jadi soal. Yang jelas mekanismenya harus dipatuhi dan ditempuh, kalau ada yang walk out proses rekapitulasi jalan," kata dia.

Tak hanya itu, dirinya juga akan dilaporkan ke DKKP oleh para partai tersebut.

"Silahkan saja, maksud saya kan namanya juga manusia, jangankan pemilu, kalah ketua RW juga kan kalau mau lapor ya silahkan itu hak warga negara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com