Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Sragen, Bapak Ditemukan Tewas Lindungi Anaknya

Kompas.com - 04/03/2024, 15:06 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sekeluarga tertimbun tanah longsor di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

Peristiwa longsor terjadi pada Minggu (3/3/2024) sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian pencarian korban dilakukan hingga Senin (4/3/2024).

Identitas korban tertimbun yakni Wagiman (66); istri Wagiman, bernama Sutarmi (63); anak Wagiman, Darmadi (39); dan cucu Wagiman, Nasa (6).

Baca juga: Tanah Longsor di Pemalang, Puluhan Rumah Warga Rusak

Wagiman berhasil selamat. Namun tiga anggota keluarganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Tim Gabungan pertama kali menemukan Sutarmi pada Minggu (3/4/2024) malam.

Kemudian petugas gabungan menemukan mayat Darmadi dan anaknya di kamar mandi, dalam kondisi Darmadi melindungi anaknya.

Koordinator pencarian dan pertolongan lapangan Basarnas, Tri Puji Sugiarto mengatakan, pencarian Darmadi dan anaknya dilakukan pada hari ini dan berlangsung selama lima jam.

"Penemuan dalam proses pencarian ini sangat dramatis sekali. Jadi posisi kedua korban atas nama Darmadi dan Nasa, (Darmadi) melindungi anaknya," kata Tri pada Senin (4/3/2024).

Evakulasi korban tertimbun tanah longsor di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Senin (4/3/2024).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Evakulasi korban tertimbun tanah longsor di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Senin (4/3/2024).

"Anaknya berada di bawah Pak Darmadi. Dua-duanya ditemukan di dalam satu titik di satu masih di area kamar mandi, sesuai prediksi," jelasnya.

Korban ditemukan di kedalaman 3 meter dari titik atas. Evakuasi korban berhasil dilaksanakan oleh Tim Gabungan Pencarian pukul 10.34 WIB

"Posisinya (korban) sebenarnya sudah terlindung almari. Saat kita buka, ternyata di situ ada kulit kepala bapaknya. Otomatis teman-teman pasti mencurigai di situ (keberadaan korban), kita gali lagi kedalaman 3 meter baru kita temukan dua survivor," paparnya.

Baca juga: Pipa PDAM Bogor Rusak akibat Longsor di Balumbang Jaya, 13 RW Tak Dapat Pasokan Air

Evakuasi ini melibatkan tim gabungan yang berjumlah sekitar 250 orang. 

Tri mengatakan, area aman di tempat kejadian perkara (TKP) sangat terbatas sehingga harus dilakukan steril area.

"Jadi kami sangat mohon maaf. Kami dari semua elemen yang bersinergi itu mengimbau kepada warga agar menjauh tempat-tempat yang berbahaya, tujuan kami untuk tidak menambah korban lagi," tegasnya.

Setelah evakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dilaksanakan pemeriksaan luar dari Tim Inafis dan Puskesmas Sidoarjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com