Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Moaci Gemini, Kue Legendaris Kota Semarang yang Hadir Sejak 1985

Kompas.com - 21/02/2024, 23:14 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki beragam makanan legendaris. Selain lumpia, ada juga kue Moaci Gemini yang hadir sejak tahun 1985 silam.

Sesuai namanya, kue moaci berbentuk bulat seperti kue moci. Hanya saja, Moaci Gemini memiliki ciri khas dengan keotentikan rasanya.

Hal tersebut disampaikan oleh pemilik Moaci Gemini generasi ketiga, Stefania Catherine.

Baca juga: Kuliner Langka Jadi Hidangan Resepsi Dhaup Ageng, Ada yang dari Era Paku Alam VII

Fanya, sapaan akrabnya, menyebut, Moaci Gemini awalnya dirintis oleh neneknya. Dulunya, kue moaci itu diolah secara tradisional. Namun seiring berjalannya waktu, kini kue moaci gemini diolah menggunakan mesin sehingga lebih higienis.

"Meski sekarang pakai mesin, tapi ga ada perbedaan tekstur atau rasa. Justru malah kualitasnya makin bagus," ucap Fanya kepada KOMPAS.com, Rabu (21/2/2024).

Lebih jelas Fanya mengatakan, dulunya kue moaci hanya dijualkan dalam skala kecil. Dia menyebut dulu dijual di rumah atau dititipkan di sejumlah toko roti sekitar kawasan Pecinan Semarang.

Lantaran memiliki keunikan rasa yang otentik, tak heran  kue moaci saat ini dikenal sebagai buah tangan atau oleh-oleh khas Kota Semarang.

"Sebisa mungkin rasanya stay, benar-benar menjaga rasa hingga saat ini. Karena itu identitas, yang dikangeni oleh generasi-generasi dahulu adalah rasa," tutur dia.

Seperti kue moci pada umumnya, Moaci Gemini milik Fanya itu terbuat dari campuran tepung beras, gula, garam, dan juga kacang tanah.

Lantas, adonan tersebut dicampur dengan buah asli sebagai campuran perasanya. Di antaranya seperti pandan, jeruk, coklat, dan masih banyak lainnya.

"Kita pakai buah asli untuk yang ada rasanya. Paling ditonjolkan itu tekstur. Jadi tektur kita sama yang lain berbeda. Kalau kita lebih kenyal, tidak selembut yang lain," tutur dia.

Di samping itu, satu kotak Moaci Gemini dijual dengan harga yang beragam. Mulai dari Rp 17.500 hingga Rp 75.000, tergantung isi dan rasa.

Fanya menyebut, Moaci Gemini tidak hanya cocok untuk keperluan oleh-oleh. Namun, juga kerap digunakan sebagai kado untuk orang-orang tersayang.

"Memberi hadiah, oleh-oleh kan rata-rata untuk banyak orang. Kalau kita lihat family juga tidak hanya fokus satu darah, tapi juga orang-orang terdekat yang kita sayang,” ucap Fanya.

Terlepas dari itu, kini Moaci Gemini sudah memiliki tiga gerai di Kota Semarang. Di antaranya, gerai pusat di Jalan Kartini Raya Nomor 19, cabang resmi di Ruko Semarang Bizpark A5 Madukuro dan Istana Buah Jalan Pandanaran Nomor 104 Pekunden.

Dengan demikian, Fanya berharap, kedepannya Kue Moaci Gemini dapat lebih berkembang dan dikenal oleh khalayak luas sebagai ikon oleh-oleh Jawa Tengah.

"Harapan jangka panjangnya semoga Moaci Gemini jadi salah satu ikon di Jawa Tengah, tidak cuma Semarang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com