Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Rudapaksa Ayah Kandung di Manggarai Timur Sudah 2 Pekan Tak Sekolah, Akan Ada Pendampingan Psikologis

Kompas.com - 21/02/2024, 18:36 WIB
Nansianus Taris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Manggarai Timur siap melakukan pendampingan terhadap KFD, korban rudapaksa oleh ayahnya kandung di Kecamatan Borong.

Kabid Perlindungan Anak, Jimmy Fredrikus Ello mengatakan, pihaknya telah bertemu langsung dengan korban bersama ibunya pada Rabu (20/2/2024).

Saat bertemu dengan keluarga korban, pihaknya mendapatkan beberapa fakta terkait kasus asusila yang menimpa remaja 17 tahun itu.

Baca juga: Perkosa Putrinya Selama 2 Tahun, Seorang Ayah di Manggarai Timur Ditahan

"Korban mengalami rudapaksa sejak kelas 2 SMP ketika dia tinggal berdua saja dengan pelaku yang juga ayah korban karena ibu korban sakit dan mengungsi ke rumah kerabat," kata Jimmy saat dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu sore.

Selama mengalami hal tersebut, beber Jimmy, korban mengaku tidak bisa melakukan perlawanan atau menceritakan kekerasan ini kepada orang lain karena selalu diancam pelaku.

"Korban akhirnya menceritakan kejadian rudapaksa ini lewat curhatan dengan teman sekolah yang kemudian disampaikan kepada nenek, yang kemudian menyampaikan hal tersebut kepada ibu kandungnya."

"Korban menceritakan hal ini karena sudah tidak tahan dengan perlakuan pelaku kepada ibu kandungnya yang selalu bertengkar di rumah," beber dia.

Jimmy mengatakan, kondisi korban sekarang normal, bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara baik dengan sadar dan bisa menjawab serta merespon pertanyaan dengan baik.

Baca juga: Perkosa Cucu, Kakek 80 Tahun di Buleleng Divonis 13 Tahun Penjara

Sudah 2 pekan tidak masuk sekolah

Masih menurut Jimmy, akibat kejadian ini KFD yang sudah SMA tidak pernah lagi ke sekolah selama 2 pekan terakhir.

Meski demikian, korban diketahui masih memiliki keinginan kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Dia masih sangat ingin bersekolah lagi, bertemu dengan teman-teman sekelasnya. Teman-teman sekolah juga sangat mensupport dia untuk kembali bersekolah seperti biasa," ujarnya.

Pihaknya menganjurkan keluarga melalui ibunya agar tidak menahan korban lebih lama di rumah agar dia kembali berkumpul dan bertemu teman-teman sekolahnya.

Meski demikian, karena faktor adat yang berlaku di lingkungan tempat KFD tinggal selama ini, ia kemungkinan meninggalkan tempat tinggal saat ini karena menjadi korban perbuatan tercela.

"Karena itu keluarga berencana memindahkan dia ke tempat lain untuk sementara waktu, Papua atau Makassar," ungkapnya.

Baca juga: Pemandu Wisata Perkosa Turis China di Bali

Akan dilakukan pendampingan psikologi

Sementara itu Kepala DP2KBP3A Manggarai Timur, Jefrin Haryanto menyampaikan, korban KFD akan akan mendapatkan pendampingan psikologi. Mereka menjalin kerja sama dengan Yayasan Mariamoe Peduli (YMP).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com