SEMARANG, KOMAPAS.com - Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) makin naik jelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Pedagang beras di Pasar Karangayu Semarang, Dwi mengatakan, harga beras medium naik menjadi Rp 16.500 per kilogram.
Hal itu membuatnya tak menjual beras medium, sejak harganya naik karena keterbatasan modal.
Sebelumnya, harga beras medium sekitar Rp 14.000 per kilogram.
"Mau sedia stok juga tidak bisa karena tidak ada modal. Saya kulak sekitar tiga hari sekali atau sesuai pesanan," ujarnya saat ditemui di tokonya, Senin (12/2/2024).
Baca juga: Swasembada Beras Vs Impor Beras
Baca juga: Saat Puan Borong Beras Pedagang di Kartasura dan Dibagikan kepada Warga...
Saat ini, dia hanya menjual beras dengan kualitas paling rendah. Untuk harganya mulai dari Rp 15.500 hingga Rp 16.000 per kilogram.
"Harga beras naik terus sejak awal bulan sampai sekarang," katanya lagi.
Hal yang sama dikatakan Rusmiyati, pedagang beras di Pasar Bulu Semarang.
Sejak awal tahun, harga beras berangsur-angsur naik.
"Naik sudah satu bulan. Berubah-ubah harganya," imbuhnya.
Baca juga: Saat Panen Raya Disambut dengan Impor Beras...
Menurut dia, naiknya harga beras secara ugal-ugalan sudah tak wajar. Hal itu menjadikannya sasaran protes oleh pembeli beras di tokonya.
"Tiap beli naik, kadang kenaikannya Rp 5.000 terkadang lebih," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, mahalnya harga beras di pasaran juga diungkapkan oleh salah satu pedagang beras di Pasar Kartasura, Jawa Tengah, Welas (66).
Bahkan menurutnya, harga beras terus mengalami kenaikan sejak awal 2024.
Baca juga: Indonesia, Negara Agraris yang Selalu Impor Beras, Mengapa?
Kenaikan beras itu setiap harinya mulai dari Rp 200-300 per kilogram. Sampai dengan saat ini harga beras premiun mencapai Rp 16.000 per kilogram.
"Tiap hari naik. Kadang ya Rp 200, Rp 300 sampai kira-kira ya Rp 4.000 per kilogram. Kenaikannya dari awal tahun. Sekarang yang premium Rp 16.000 per kilogram," kata Welas di Pasar Kartasura, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024) petang.
Informasi dari pemasok, kenaikan harga beras disebabkan kemarau panjang.
Banyak petani yang tidak bisa menanam padi.
"Kemarau panjang jadi panennya mundur. Barang kurang jadinya akhirnya naik," ungkap dia.
Meski harga beras mahal, ungkap Welas pasokan beras miliknya tetap aman.
"Sini sudah disetorin. Iya (aman)," katanya lagi.
Baca juga: Penyebab Tingginya Harga Beras Menurut Mentan Amran Sulaiman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.