Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 TPS Khusus di Ponpes dan "Boarding School" Magelang, Ini Perinciannya

Kompas.com - 12/02/2024, 08:25 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Kabupaten Magelang untuk pertama kalinya memiliki tempat pemungutan suara (TPS) lokasi khusus pada Pemilu 2024.

TPS lokasi khusus adalah TPS yang disediakan untuk memfasilitasi hak pilih warga yang tidak bisa mengakses TPS biasa.

Umumnya, TPS ini untuk memfasilitasi pekerja dari luar daerah yang lokasi kerjanya jauh dari permukiman.

TPS lokasi khusus juga untuk memfasilitasi mahasiswa atau narapidana.

Baca juga: Ratusan TPS di 99 Desa di Purworejo Rawan Bencana dan Blank Spot

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang Siti Nurhayati mengatakan, ada delapan TPS lokasi khusus yang bertempat di pondok pesantren (ponpes) dan sekolah berasrama (boarding school).

TPS tersebut tersebar di tiga kecamatan, yaitu Tegalrejo (5 TPS), Secang (2 TPS), dan Muntilan (1 TPS).

Di Tegalrejo dan Secang, TPS berdiri di lingkungan ponpes. Sementara, di Muntilan TPS berdiri di SMA Pangudi Luhur Van Lith.

Sebanyak 1.917 orang terdata sebagai pemilih di delapan TPS lokasi khusus tersebut.

“Semua penyelenggara (pemilu) dari DPT (daftar pemilih tetap) yang ada di lokasi khusus. Seperti di Girikulon, Tegalrejo, uniknya, semua KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) pemilih pemula,” tutur Nurhayati, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Kapolda Jateng Ungkap 549 TPS Masuk Kategori Rawan, Apa Antisipasinya?


Baca juga: Pemprov Gorontalo Pastikan Kesiapan TPS Jelang Pemilu 2024

Pertama kali miliki TPS lokasi khusus

Komisioner KPU Kabupaten Magelang, Siti Nurhayati saat memberikan keterangan, Jumat (9/2/2024).KOMPAS.com/Egadia Birru Komisioner KPU Kabupaten Magelang, Siti Nurhayati saat memberikan keterangan, Jumat (9/2/2024).

Dia menambahkan, baru kali ini terdapat TPS lokasi khusus di Kabupaten Magelang sejak kali pertama gelaran pemilu.

Sebelumnya, kebanyakan pemilih kembali ke tempat asal atau mencoblos di TPS sekitar ponpes dan sekolah berasrama.

Terpisah, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang, Fauzan Rofiqun menyampaikan, relasi kuasa antara pemimpin lembaga pendidikan dan bawahan berpotensi memengaruhi pilihan karyawan dan murid di TPS lokasi khusus.

“Iya, mungkin ada (pengaruh relasi kuasa). Itu konsekuensi politis,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Dengan kondisi demikian, misalnya, pengasuh ponpes bisa saja memengaruhi pekerja atau santrinya untuk memilih calon pemimpin tertentu dalam Pemilu 2024.

“Kami tidak bisa intervensi apa pun. Yang penting (pemilu) dilaksanakan dengan sesuai aturan. Dan, kami mengawasi dengan profesional,” kata Fauzan.

Baca juga: Kejati DIY Selesai Lakukan Penelusuran Snack Lelayu KPPS Sleman, Berikut Hasilnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi Dijadwalkan ke Sumbar, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi Dijadwalkan ke Sumbar, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Regional
Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Regional
Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Regional
Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Regional
Marah Dipanggil 'Dilan', Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Marah Dipanggil "Dilan", Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Regional
Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Regional
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Regional
Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Regional
Kantor Pertanahan Kota Batam Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik

Kantor Pertanahan Kota Batam Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik

Regional
Seratusan Kades Datangi Pemkab Demak, Minta SK Perpanjangan Kades 2 Tahun Segera Diterbitkan

Seratusan Kades Datangi Pemkab Demak, Minta SK Perpanjangan Kades 2 Tahun Segera Diterbitkan

Regional
Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Regional
Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com