Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Rektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi | "Jaga Kampung Jokowi" untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Kompas.com - 07/02/2024, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com - Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto bercerita bahwa dia pernah diminta membuat testimoni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Orang yang meminta tersebut mengaku sebagai polisi. Namun Ferdinandus akhirnya menolak permintaan tersebut.

Selain itu, gerakan "Jaga Kampung Jokowi" muncul menjelang pemilu 14 Februari 2024.

Gerakan relawan militan atau pendukung Jokowi ini digelar di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Selasa (6/2/2024).

 

1. Rektor Unika tolak bikin video testimoni Jokowi

Baca juga: Cerita Rektor Unika Soegijapranata, Dihubungi Oknum yang Mengaku Polisi, Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi

Ferdinandus bercerita, awalnya ada seorang pria menghubungi dirinya mengaku dari polisi pada JUmat 2 Februari 2024.

"Nomor satu diminta mengapresiasi kinerja Pak Jokowi. Kedua bahwa pemilu ini mencari penerus Pak Jokowi. Yang ketiga lupa," jelasnya saat dihubungi kompas.com, Selasa (6/2/2024).

"WA (WhatsApp) dari anggota Polrestabes Semarang atas instruksi Polda Jateng menghubungi Jumat," kata dia.

Oknum tersebut memintanya untuk membuat video testimoni untuk Jokowi dengan poin-poin yang telah dikirimkan.

"Beliau meminta saya untuk buat video. Tapi saya nggak respons, karena kami memang berbeda," ujarnya. Kemudian pada Sabtu, 3 Febuari 2024 menghubunginya kembali dengan mengirimkan video-video testimoni dari kampus lain.

"Ini bapak semuanya sudah ngirim untuk saya kirim ke Kapolda," ucap Hindarto menirukan pesan yang dikirim kepadanya.

Ketua DPD II Partai Golkar Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso bersama emak-emak. milenial dan pemuda Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (14/01/2024) goyang gemoy di lapangan PancasilaMUH. AMRAN AMIR Ketua DPD II Partai Golkar Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso bersama emak-emak. milenial dan pemuda Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (14/01/2024) goyang gemoy di lapangan Pancasila

2. Gerakan "jaga kampung Jokowi" di Solo

Baca juga: Ajak Masyarakat Gunakan Akal Sehat Saat Pilih Presiden, Fahri Hamzah: Jokowi dan Prabowo Bersatu untuk Rekonsiliasi Bangsa

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Komjen Purn Condro Kirono, menjelaskan, gerakan muncul untuk menjaga suara capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di sekitar tempat tinggal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Di Sumber ini karena memang kampungnya Pak Jokowi, kami awali di sini. Kalau target kami tidak hanya di sini, tapi di seluruh Indonesia, untuk menang satu putaran. Di dalam pemilu damai, harus menjaga TPS-TPS, menjaga kampung," kata Komjen Purn Condro Kirono saat peresmian Jaga Kampung Jokowi.

Gerakan ini diharapkan mampu menyelamatkan keberlanjutan visi Presiden Jokowi, yang telah dibangun selama 10 tahun terakhir memimpin Indonesia.

Kapolres Bengkulu Tengah AKBP Dedi Wahyudi saat menggelar upacara PDTH salah satu oknum yang tersangkut kasus narkoba. ANTARA/Anggi Mayasari Kapolres Bengkulu Tengah AKBP Dedi Wahyudi saat menggelar upacara PDTH salah satu oknum yang tersangkut kasus narkoba.

3. Perwira terlibat narkoba di Bengkulu

Baca juga: Terlibat Kasus Narkoba, Perwira Polisi di Bengkulu Dipecat

Kepolisian Resor (Polres) Bengkulu Tengah melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) seorang perwira yang terlibat penyalahgunaan narkotika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com