KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Meriahkan Imlek, Warga Semarang Percantik Kawasan Pecinan dengan Lampion hingga Mural

Kompas.com - 06/02/2024, 19:37 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Semarang, khususnya pecinan mulai bersiap untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2575 yang akan berlangsung pada tanggal 10 Februari 2024.

Empat hari sebelum perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, suasana di Kawasan Pecinan Semarang mulai menjadi meriah. Berbagai lampion menambah keceriaan di sepanjang Gang Warung hingga Gang Baru.

Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) Harjanto Halim mengatakan bahwa sudah dipasang setidaknya 500 lampion yang menghiasi kawasan tersebut untuk menambah semarak perayaan Imlek.

"Lampion-lampion sudah mulai dipasang. Ada 500 di sana, kalau megah tidak, yang penting meriah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Melihat Keseruan Pertunjukan Jathilan di Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Beberapa kelenteng juga sedang mempercantik bangunannya. Tanda-tanda mendekati Imlek mulai tampak saat upacara ketuk pintu di Kelenteng Tay Kak Sie dilakukan pada Sabtu (3/2/2024).

Atmosfir Imlek semakin terasa ketika mural bertema kehidupan mulai menghiasi sudut-sudut dinding di Kawasan Pecinan.

Hilir mudik masyarakat di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, juga menandakan kedatangan Imlek yang semakin dekat.

Aktivitas jual-beli di Pasar Gang Warung juga menjadi semakin ramai dari sebelumnya.

Baca juga: JPO Simpang Warung Jambu Jarang Dilewati Orang, Warga Pilih Menyeberang di Zebra Cross

Para pedagang mulai menawarkan berbagai perlengkapan khas Imlek, mulai dari dupa, lilin, amplop angpau, hiasan dinding, hingga pohon dan bunga khas Imlek. Ada pula kue keranjang yang menjadi favorit di kalangan warga Tionghoa.

Perayaan Imlek tahun ini akan dirayakan dengan penuh semangat. Hal ini terlihat dari adanya lomba kebersihan dan kerapian lingkungan serta rumah yang diadakan khusus untuk warga Pecinan Semarang.

Partisipasi warga sangat antusias dalam menyambut Imlek dengan mengubah kawasan yang sebelumnya kumuh menjadi lebih teratur. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesan kumuh yang mungkin terlintas di benak masyarakat saat mereka berjalan-jalan di sudut-sudut gang kawasan tersebut.

Baca juga: Petugas Kebersihan di Padang Ikut Dukung Anies, Bawa Tulisan Perubahan

Harjanto menyebut bahwa kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kerapian mulai tumbuh di kalangan warga, terutama melalui lomba menghias rumah masing-masing.

“Kami juga melihat ada tembok-tembok kotor di daerah-daerah kumuh. Kalau diperbaiki terus (tidak dijaga dengan baik), itu tidak ada faedahnya. (Oleh karena itu, kami membersihkannya), kemudian digambar membuat lebih indah dan tidak kumuh lagi, bisa jadi spot-spot foto,” ujarnya.

Salah satu contohnya adalah Tugu Putih di persimpangan Jalan Gambiran dan Gang Pinggir yang dihias sesuai dengan tema shio tahun ini.

Baca juga: Ramalan Shio Babi di Tahun Naga Kayu 2024, Karier Bisa Melejit

Tugu Gambiran, demikian warga setempat menyebutnya, akan dihias dengan ornamen lilitan naga raksasa berwarna merah muda.

Selain itu, akan dipasang lampion naga yang melingkari tugu, serta lampion berwarna merah muda.

Dia berharap bahwa kepedulian terhadap kebersihan dan kerapian kawasan Pecinan akan menjadi perhatian bagi semua pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang berencana merevitalisasi kawasan tersebut.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com