Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir yang Rendam 3 Desa di Purworejo Mulai Surut

Kompas.com - 06/02/2024, 14:29 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Tiga desa di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah terendam banjir sejak Selasa (30/1/2024). Saat ini air yang merendam desa mulai berangsur surut.

Kepala BPBD Kabupaten Purworejo Hariyono menjelaskan, saat ini kondisi tiga desa yang terendam banjir mulai terkendali. Tinggal beberapa sawah yang saat ini masih terendam banjir.

Untuk mengatasi genangan air yang sempat mencapai 150 cm, BPBD Kabupaten Purworejo berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) menyedot air menggunakan pompa air.

Baca juga: Terdampak Banjir, Warga 3 Desa di Purworejo Mulai Terserang Penyakit

Diketahui tiga desa di Kabupaten Purworejo yang terendam banjir yakni Desa Wironatan Kecamatan Butuh, Desa Wonoyoso dan Desa Tasik Madu Kecamatan Pituruh.

"Pengurangan debit air yang menggenang dilakukan dengan penyedot air dari BBWSSO, kita lakukan selama 2 hari," kata Hariyono usai meninjau lokasi banjir pada Selasa (6/1/2024).

Secara umum, 3 desa yang terendam banjir saat ini sudah mulai surut. Tinggal beberapa sawah milik warga yang masih terendam banjir. Meski semalam sempat hujan, Namun aliran air sudah mulai lancar.

"Posisi air saat ini tinggal di sawah, untuk genangan di rumah-rumah warga sudah surut," kata Hariyono.

Sebelumnya diketahui, banjir yang melanda tiga desa tersebut sempat mencapai ketinggian 1,5 meter di perkampungan warga. Tercatat sekitar 160 -170 KK terdampak banjir tersebut.

Ada beberapa sebab air meluber ke perkampungan warga. Salah satunya karena ada sumbatan saluran air dan ada beberapa pintu air yang belum dikondisikan atau belum diangkat saat hujan terjadi beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Terhambat Banjir, Kereta Api Mulai Bisa Melintas di Stasiun Karangjati-Gubug dengan Kecepatan Terbatas

Saat ini pihak BPBD, para kepala desa dan KPU telah menginventarisasi sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan banjir di tiga desa tersebut.

"Saat ini kami bersama kades dari bebapa desa dalam rangka pemantauan. Kita fokus untuk persiapan Pemilu 2024. Tadi juga kita undang dari KPU untuk koordinasi terkait persiapan pelaksanaan menghadapi hari H Pemilu 2024," kata Hariyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com