Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Angin dan Rob Saat Pemilu, Pemkot Semarang Siapkan Skenario Khusus

Kompas.com - 05/02/2024, 14:09 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mewaspadai ancaman angin besar, hujan dan rob saat hari pemungutan suara Pemilu 2024.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, antisipasi kejadian di luar kendali (force majeure) telah dilakukan pihaknya.

"Kami berupaya mengantisipasi force majeure seperti angin besar, masalah hujan, di pesisir ada kendala rob," katanya dalam keterangan resminya, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Sivitas Akademika UIN Jakarta Bacakan Seruan Ciputat, Kritik Sikap Jokowi hingga Pemilu 2024

Mbak Ita, sapaan akrabnya, mengatakan, pemungutan suara merupakan peristiwa yang penting dalam berdemokrasi. Untuk itu, persiapan yang baik harus dilakukan.

"Sehingga pengamanan-pengamanan harus dilakukan semaksimal mungkin," kata dia.

Menurutnya, di kecamatan telah dilakukan persiapan untuk penempatan logistik untuk Pemilu 2024. Ruangan khusus juga telah disiapkan agar logistik tersimpan dengan aman.

"Kantor kecamatan masih baru semua," ucap Mbak Ita.

Meski demikian, dia tetap mewaspadai jika sewaktu-waktu ada atap yang bocor. Apalagi, lanjutnya, air hujan juga bisa meresap melalui cela gedung.

"Terutama yang menjadi perhatian itu kebocoran-kebocoran. Air hujan rembes dan sebagainya," imbuhnya.

Namun, untuk ancaman genangan, Mbak Ita meyakini sudah tidak akan terjadi saat hari pemungutan suara.

"Kalau masalah genangan Insya-Allah sudah enggak. Karena penempatan di lantai 2 gedung," jelasnya.

Baca juga: Deklarasi Guru Besar Unesa, Inginkan Pemilu Tetap pada Koridor Etik dan Demokrasi Sehat

Meski demikian, banyak potensi-potensi yang mungkin terjadi dan akan diantisipasi agar Pemilu 2024 berjalan dengan lancar.

"Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan sesuai harapan, agar Pemilu 14 Februari berjalan lancar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com