LEBAK, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan tradisional di pesisir Banten agar mewaspadai cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tatang Rusmana di Serang, Senin (5/2/2024) mengatakan, selama beberapa hari ke depan tinggi gelombang 2,5 meter (sedang) berpotensi terjadi di perairan selatan Banten, Samudera Hindia Banten Selatan, dan Selat Sunda bagian selatan.
Baca juga: 4 Nelayan di Banten Tewas Tersambar Petir Saat Melaut
Kondisi demikian, kata Tatang, tentu mengancam keselamatan para nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang dengan mesin motor tempel.
Karena itu, BMKG mengeluarkan imbauan kepada para nelayan tradisional yang biasa beroperasi di pesisir Banten mulai perairan Selat Sunda bagian selatan Pantai Anyer, Cinangka, Carita, Labuan, Panimbang, dan Sumur.
Begitu juga perairan Selatan Banten dan Samudra Hindia mulai Pantai Ujung Kulon, Cikeusik, Binuangeun, Tanjung Panto, Sukahujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk dan Sawarna, dapat meningkatkan kewaspadaan jika melaut.
Selain gelombang tinggi juga hujan lebat disertai tiupan angin bergerak dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan 0,5-30 kilometer per jam, dan suhu udara rata-rata 23-33 derajat Celcius.
Baca juga: 2 Nelayan Aceh Hanyut 5 Hari, Diselamatkan Polis Marin Malaysia
BMKG juga menyampaikan, cuaca gelombang tinggi kepada pemerintah daerah, nelayan, pengelola wisata pesisir hingga BPBD setempat.
"Kami berharap nelayan lebih baik tidak melaut menyusul cuaca buruk guna menghindari kecelakaan laut," kata Tatang.
Sementara itu, sejumlah nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto Kabupaten Lebak mengaku, kebanyakan dari mereka tidak melaut akibat cuaca buruk tersebut.
Terlebih, saat ini tinggi gelombang perairan Selatan Banten dan Samudra Hindia mencapai 2,50 meter.
"Kami sepekan tak melaut akibat cuaca buruk itu," kata Dudung (55), seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.