Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kebun Durian Pertama di Pesisir Demak, Buah Terbesar Capai 6,5 Kg

Kompas.com - 03/02/2024, 15:55 WIB
Nur Zaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Durian, tanaman yang banyak ditemui di dataran tinggi ini ternyata bisa tumbuh di dataran rendah di Pesisir Demak, Jawa Tengah.

Belasan pohon durian ini tumbuh dan berbuah di pekarangan seluas 12 x 40 meter milik Margono (74), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.

Kebun durian milik Margono, merupakan hasil uji coba pertamanya yang merasa bosan dengan tanaman buah jambu air, belimbing, dan mangga yang biasa ditemui di Demak.

Baca juga: Coba Kelabui Polisi, Pengedar Selundupkan Sabu Dalam Durian

Margono mengatakan, semula ia tidak setuju jika lahan bekas kebun jambu itu akan diganti dengan pohon durian. Sebab, selain sudah menghasilkan uang, ia juga tidak pernah melihat pohon durian di Demak.

"Yang punya inisiatif kuat itu kan anak saya. Yang musti awalnya saya tidak setuju tapi ya coba-coba," katanya kepada Kompas.com ditemui di kebun durian di Desa Sidomulyo, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Remaja Asal Wonosobo Ancam Lompat dari Pohon Durian Setinggi 15 Meter

Setelah menanti selama 4 tahun dari hasil jerih payahnya, kini Margono merasakan hasil petik buah durian pertamanya.

Kata Margono, di tanah pekarangannya terdapat 13 pohon durian dengan jenis yang berbeda - beda, yakni durian bawor, montong, durian hitam, dan durian musang king.

Dari 13 pohon yang berhasil tumbuh, 7 di antaranya berbuah lebat, terberat satu buah mencapai 6,5 kilogram jenis bawor.

"Berbuah 7 (pohon), aslinya 8 yang satu itu gagal rontok. Sampai dapat dipetik itu 7 batang. 5 jenis berbuah semua. Yang paling besar itu kemarin 6,5 kilogram jenis bawor," ungkapnya.

Menurutnya, meski di tanam di dataran rendah, buah durian dari kebunnya memiliki rasa yang sama dengan 5 jenis durian populer di Indonesia.

"Dari durian lokal, ini termasuk durian impor, ini lebih banyak sekali perbedaannya. Dagingnya lebih tebal, rasanya lebih enak dan lezat," katanya.

Kendati demikian, Margono enggan menjual buah durian pertamanya ini dan lebih memilih membagikan ke tetangga.

"Tidak jual, buah selanjutnya, saya bagikan ke tetangga biar mencicipi. Kata ahli durian juga pertama jangan jual, kurang (rasanya). Tambah tahun nanti tambah enak," katanya lagi.

Ilustrasi durianSHUTTERSTOCK/CATHERINESCARLETT Ilustrasi durian
Teknik menanam durian

Agar bisa menanam bibit durian di Demak, untuk satu pohon tanah digali sedalam 1 meter persegi dan diuruk tanah merah.

Margono menyebut, ia mengambil tanah merah dari Kabupaten Jepara untuk menanam pohon durian.

"Hasil uji coba, alhamdulillah berhasil," ujarnya.

"Maksudnya supaya menjaga keretakan, kalau tanah hitam kan retaknya agak lebar, kalau lebar nanti memutus akar, kalau akarnya putus mati," sambung dia.

Setelah pohon dirasa kuat dan tumbuh subur, tahap selanjutnya sekitar pohon kembali diurug dengan tanah merah.

"Saya perkirakan ini kuat, kemudian diberi tanah sekelilingnya, saya belikan tanah merah juga," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com