SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerhati Sejarah Kota Semarang, Johanes Chistiono memberikan catatan kepada Pemerintah Kota Semarang soal rencana pembukaan kembali akses kapal untuk wisata di Kali Semarang.
Rencananya, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan penataan ulang kawasan Kali Semarang dari Balai Kota hingga Pecinan Semarang.
Revitalisasi Kawasan Pecinan Semarang bakal dilakukan mulai 2024. Saat ini, detail engineering design (DED) Pecinan sedang disusun.
"Ide itu bagus, tapi aliran kalinya harus dibenahi dulu," jelas Johanes kepada Kompas.com, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Rencana Revitalisasi Kawasan Pecinan, Didesain Kapal Bisa Melintas Kali Semarang
Dia menjelaskan, saat ini kondisi Kali Semarang tak seperti dulu. Bahkan, lanjutnya, untuk menyusuri Kali Semarang bisa dengan jalan kaki.
"Sekarang aja nggak ada airnya, buat nyebrang jalan kaki juga kan bisa," kata dia.
Untuk itu, dia menyarankan Pemerintah Kota Semarang untuk membuka bendungan di Kali Garang agar bisa mengalir ke Kali Semarang jika rencana tersebut serius.
"Sekarang sungainya dangkal. Bisa dilihat," imbuhnya.
Berdasarkan arsip sejarah yang dia kumpulkan, kapal-kapal dulunya dapat berlayar melalui Kali Semarang dan bersandar di Pecinan.
"Sebelum pelabuhan Semarang dipindahkan ke Kali Baru saya punya bukti foto kapal (bersandar) didekat Klenteng Tay Kek Sei
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, revitalisasi Kawasan Pecinan saat ini difokuskan di sekitar Kali Semarang.
"Ini menghubungkan Kali Semarang mulai dari belakang balai kota sampai ke muara di Bandarharjo. Syukur-syukur kalau kapalnya bisa masuk kan sangat luar biasa," kata Mbak Ita sapaan akrabnya.
Dia menjelaskan, proses rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) telah berlangsung. Termasuk sedang menyusun detail engineering design (DED) Kawasan Pecinan tersebut.
"Ini sudah diproses RTBL, kemudian sedang disusun DED untuk dimasukkan, khususnya pada 2024 ini akan ada sebagian yang dibenahi, karena memang pekerjaan rumahnya yang paling utama di kawasan Semarang Lama ini adalah Pecinan," katanya.
Saat ini, lanjutnya, produk perencanaan secara detail dan skala besar telah disusun untuk diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).