Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diintimidasi Pejabat Wali Nagari, Guru PAUD Melapor ke Bawaslu

Kompas.com - 25/01/2024, 09:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

SIMPANG EMPAT, KOMPAS.com - Seorang guru pendidikan anak usia dini di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melaporkan perlakuan intimidatif yang dialaminya dari seorang Pejabat Wali Nagari (kepala desa).

Sang guru merasa diintimidasi untuk memilih seorang calon legislatif DPR RI daerah pemilihan Sumbar 2 dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Hari ini ada laporan yang masuk ke Bawaslu Pasaman Barat, sedang kita dalami," kata Komisioner Bawaslu Pasaman Barat, Laurencius Simatupang di Simpang Empat, Rabu (24/1/2024) malam.

Bawaslu menerima tiga laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024, dan hingga saat ini masih berproses menentukan apakah memenuhi unsur pelanggaran dalam kasus-kasus tersebut.

Baca juga: Advokat Pendukung Ganjar-Mahfud Siap Dampingi Korban Intimidasi

Kuasa hukum pelapor, Kasmanedi mengatakan pelapor adalah seorang guru pendidikan anak usia dini swasta inisial Ii (34).

Ii merasa diintimidasi untuk memilih anak Bupati Pasaman Barat yang saat ini menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI dapil Sumbar 2.

"Benar, hari ini kita melaporkan Pj Wali Nagari Lembah Binuang Aua Kuniang inisial FY karena mengintimidasi dan mengancam klien kami," kata Kasmanedi.

"Klien saya dipaksa untuk mendukung serta menyukseskan anak Bupati Pasaman Barat yang salah satu caleg DPR RI Sumbar 2, HD Dianovri Harpama," sambung dia.

Kemudian, kata dia, kliennya juga diduga diancam jika tidak mau memenangkan anak bupati, maka proposal bantuan pendidikan untuk PAUD-nya yang bersumber dari nagari akan dihapuskan.

Baca juga: Ungkap Intimidasi Kepada Kepala Daerah, Ganjar: Bahasanya Jangan Kenceng-kenceng

"Klien saya juga diancam tidak akan mendapat bantuan proposal pendidikan dari dana nagari, meskipun bersikap netral," ungkapnya.

Pelapor Ii pun membenarkan dirinya diintimidasi untuk memenangkan salah satu calon anggota DPR RI yang merupakan anak Bupati Pasaman Barat.

Ia mengaku, awalnya pada Sabtu (20/1/2024) mendapatkan telepon dari Pj Wali Nagari Lembah Binuang, Aua Kuniang.

"Dalam telepon itu saya dituduh ikut menyukseskan calon legislatif DPR RI Hariadi BE dan disuruh mundur."

"Padahal saya tidak masuk tim pemenangan tetapi hanya hubungan kedekatan saja dengan istri dari Hariadi BE."

Baca juga: Ganjar Minta Pendukungnya Lawan Intimidasi yang Diterima

"Saya sangat terkejut dan saya disuruh menghadap ke kantornya," kata dia.

Senin (22/1/2024), ia mendatangi Kantor Wali Nagari Lembah Binuang, dan bertemu dengan Pj Wali Nagari itu.

"Saat itu saya disuruh mundur dari tim Hariadi BE dan pindah menyukseskan anak bupati."

"Bahkan bantuan untuk sekolah saya diancam tidak diberikan dari dana bantuan operasional pendidikan. Saya merasa diintimidasi, makanya saya membuat laporan," sebut dia.

Menyikapi hal itu, koordinator tim relawan Hariadi BE Pasaman Barat Muhammad Ikbal sangat menyayangkan sikap seorang Pj Wali Nagari yang merupakan seorang ASN.

Baca juga: Sebut Ada Pihak yang Intimidasi Pendukungnya, Ganjar: Tidak Ada Takutnya

"ASN itu jelas harus netral dan tidak berpihak. Apalagi mengintimidasi seorang guru atau warga sekalipun," kata Ikbal.

Menurut dia, calonnya Hariadi BE merasa dizalimi karena ada seorang ASN yang ikut mengarahkan dan mengintimidasi seorang guru.

"Kami berharap pihak Bawaslu Pasaman Barat menindaklanjuti dan menindak pelaku karena telah mencederai demokrasi saat ini," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com