Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Minta Pendukungnya Jangan Ajak Warga Pilih "Amin", tapi...

Kompas.com - 24/01/2024, 23:50 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menggelar kampanye akbar di lapangan Krida Nusantara Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (24/1/2024) sore.

Dalam kesempatan ini, Anies sempat menceritakan pengalam lucu selama berkampanye keliling ke berbagai kota.

Awalnya, Anies mengajak ribuan pendukungnya yang hadir untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari mendatang.

Baca juga: Sejumlah Ibu Pingsan Saat Kampanye Akbar Anies di Cilacap

"Tanggal 14 Februari rakyat Indonesia dikasih waktu enam jam, pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB, nyoblos nomor berapa? Namanya siapa? Singkatannya apa?" kata Anies.

Anies mengingatkan kepada pendukungnya agar mencoblos nomor urut 01, yaitu pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar atau populer disingkat Amin.

"Jangan keliru, saya sering (disapa) 'Pak Amin apa kabar'," ucap Anies disambut tawa pendukungnya.

Anies lantas berseloroh dengan bahasa Jawa Banyumasan.

"Njenengan ora nggawe slametan, ngganti jeneng. Nek ngganti jeneng slametan siki (anda tidak bikin selamatan, malah mengganti nama orang. Kalau mau mengganti nama orang, bikin selamatan sekarang)," kata Anies kembali disambut tawa pendukungnya.

Anies kembali mengingatkan, di kertas suara tidak ada nama Amin. Maka dari itu, warga harus diajak memilih Anies-Muihaimin dan bukan Amin.

"Nanti kalau mengajak orang jangan mengajak milih Amin, di TPS tidak ada," ujar Anies.

Anies juga sempat melontarkan jargon berbahasa jawa Banyumasan kepada para pendukungnya.

"Katanya gini, nek pengin uripe nylekamin ya nyoblose Amin (kalau ingin hidupnya enak ya coblos Amin," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com