Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Konflik Bersenjata di Intan Jaya, Perbedaan Status Korban dan Mencuatnya Isu Blok Wabu

Kompas.com - 22/01/2024, 15:57 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah kembali memanas setelah terjadinya aksi penembakan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Aksi penembakan pertama terjadi pada Jumat (19/1/2024). Saat itu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembaki aparat. Dalam peristiwa tersebut, Briptu Anumerta Alfando Steve Karamo gugur di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.

Setelah itu, sejumlah kontak tembak yang berujung pada aksi pembakaran rumah terjadi pada Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: KKB Berulah di Intan Jaya, Satu Anggota Brimob Gugur Tertembak

Perbedaan status korban

Sehari berselang, kontak senjata kembali terjadi dan kali ini membuat satu orang bernama Yusak Sondegau tewas.

Kodam XVII/Cenderawasih mengklaim bahwa Yusak Sondegau adalah anggota KKB yang berhasil dilumpuhkan aparat keamanan dalam sebuah kontak tembak.

"Penindakan hukum ini, mengakibatkan satu anggota KKB wilayah Intan Jaya, Yusak Sondegau tewas terkena tembakan dan saat ini jenazahnya berada di Puskesmas Sugapa," ungkap Ws. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Senin (22/1/2024).

Baca juga: KKB Bakar Rumah Warga di Intan Jaya

Koordinator Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2) Selpius Bobi mengklaim bahwa Yusak Sondegau merupakan warga Kampung Yokatapa, lokasi terjadinya kontak senjata.

"Warga sipil tidak pernah terlibat dalam kasus kontak tembak dengan TPNPB OPM jadi Komnas HAM perwakilan Papua segera turun di Kabupaten Intan Jaya untuk segera melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan terhadap warga sipil di sana," tuturnya.

Sementara rilis yang dikeluarkan Satgas Operasi Damai Cartenz menyebutkan bahwa korban merupakan warga sipil yang tewas ditembak KKB.

"Seorang warga sipil bernama Yusak Sondegau juga menjadi korban dan meninggal dunia akibat tembakan KKB," tulis Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, AKBP Bayu Suseno.

Baca juga: Kronologi Pesawat Dabi Air Tergelincir lalu Tabrak Bukit di Intan Jaya

Dalam rilis yang sama, disebutkan bahwa dalam upaya penegakan hukum di Intan Jaya, aparat keamanan berhasil menewaskan tiga anggota KKB.

Dalam daftar tersebut, nama Yusak Sondegau tidak disebutkan.

"Ya benar sekali, informan kami memberi kabar bahwa terdapat tiga anggota KKB yg terkena tembakan, ada yg terkena di dada dan kaki. Berikut adalah identitas KKB, yaitu Oni Kobagau, Jaringan Belau, dan Agustia telah tertembak oleh pasukan gabungan TNI-Polri," kata Bayu.

Baca juga: KKB Bakar Rumah Warga di Intan Jaya

Isu Blok Wabu

Di tengah memanasnya situasi keamanan di Intan Jaya, muncul isu terkait Blok Wabu.

Blok Wabu ialah sebuah kawasan yang disebut memiliki potensi kandungan emas berlimpah, di kabupaten tersebut.

Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya di bawah pimpinan Zosua Maiseni meminta semua pihak untuk tidak memproses izin eksplorasi Blok Wabu.

“Pokoknya Bupati, pejabat dan siapa pun tidak boleh bergabung, tanda tangan Blok Wabu di Intan Jaya,” tegasnya.

Baca juga: Pesawat Tergelincir di Intan Jaya, 3 Orang Terluka Termasuk Pilot

Dia menyatakan penolakan terhadap pembangunan tambang.

Tak hanya itu, Zosua juga mengaku akan melakukan aksi penyerangannya jika pemerintah tetap bersikeras merealisasikan pembangunan Blok Wabu.

“Kami atas nama Kodap VIII Intan Jaya, kami siap mati. Seluruh pucuk (senjata) ini habis dulu barulah anda boleh datang,” ancam Zosua.

Tanggapan Kapendam dan Pemda

Pernyataan itu pun dibantah oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.

Menurutnya, KKB hanya mencari alasan untuk melakukan aksi yang menganggu jalannya pembangunan.

Candra menyebutkan, belum ada izin apa pun yang dikeluarkan pemerintah terkait eksplorasi Blok Wabu.

"Jadi isu Blok Wabu itu hanya alasan dicari-cari oleh gerombolan KKB, sedangkan eksploitasi Blok Wabu sampai saat ini tidak ada pernyataan resmi dari Pemerintah Daerah dan daerah," kata dia.

Baca juga: 1 Anggota Brimob Asal NTT Gugur dalam Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya

Hal senada pun disampaikan dalam rilis yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, pada 15 Januari 2024.

Dalam pernyataannya, Pemprov Papua Tengah mengaku belum pernah mengeluarkan izin atau rekomendasi untuk pengelolaan kawasan tambang emas tersebut.

“Atas nama Gubernur Provinsi Papua Tengah, saya ingin menyampaikan terkait beredarnya isu-isu tentang kebijakan yang telah dikeluarkan Pemprov Papua Tengah mengenai Blok Wabu itu tidak benar, apalagi dikeluarkan oleh Ibu Pj. Gubernur itu tidak ada,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Tengah, Frets James Boray.

Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Ditembaki Saat Olah TKP di Intan Jaya, 1 Meninggal

Masyarakat diminta tidak terprovokasi mengenai isu-isu yang beredar mengenai Blok Wabu. Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Papua Tengah tidak akan pernah menyetujui pembukaan tambang Blok Wabu.

Ia menambahkan tambang Blok Wabu bisa beroperasi jika permintaan itu datang dari masyarakat. Selama masyarakat menolak dilakukannya produksi tambang Blok Wabu, maka pemerintah daerah tidak akan mengeluarkan kebijakan apa pun. 

“Jadi sampai saat ini tidak ada satupun kebijakan yang dikeluarkan artinya, sekali lagi saya tegaskan tidak ada kebijakan atau stamen apa pun mengenai Blok Wabu yang dilalukan Pj. Gubernur Papua Tengah,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com