YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengingatkan kepada masyarakat untuk melihat situasi lingkungan terkait potensi bencana hidrometeorologi.
Sebab, sebanyak 10 early warning system (EWS) longsor mengalami kerusakan.
"Imbauan kepada masyarakat untuk senantiasa memantau terhadap kondisi lingkungan sekitar," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sumadi saat dihubungi melalui telepon, Selasa (16/1/2024).
Baca juga: Yogyakarta Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, 2 Kabupaten Diminta Waspada
Memantau kondisi lingkungan yakni dengan cara membersihkan saluran air hingga memotong pohon yang berusia tua.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan, total EWS tanah longsor yang dimiliki Gunungkidul baik berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun BPBD DIY mencapai 30 unit, dan 10 di antaranya kondisinya kurang baik.
Adapun pengadaan sudah dilakukan sejak 2006 pasca gempa, dan badai cempaka 2017 lalu. Beberapa wilayah yang terpasang yakni Purwosari, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjong.
"Pertengahan 2023 dari laporan ceking ditemukan kondisi secara fisik ada yang karatan, karena kondisi sudah cukup lama. Sekitar sepuluhan, karena memang kondisi pemasangan sekitar lereng bukit, sehingga jarang terpantau karena kondisinya ekstrem," kata dia.
Purwono mengatakan, ada dua kapanewon yang paling banyak potensi longsor yakni Semin dan Gedangsari.
"EWS ada sebagian Semin masih ada tetapi untuk berfungsi atau tidaknya belum bisa disampaikan secara pasti. Ketika dipantau rekan ada karatan, kondisi keausan piranti komponen itu," kata dia.
Baca juga: Antusias Pindah TPS di Yogyakarta Tinggi, KPU DIY: Naik di Injury Time
Disinggung Kalurahan Tangguh Bencana, dia menyebut ada 88 Kalurahan yang tersebar di Gunungkidul. Kategori yang diprioritaskan wilayah yang berpotensi tinggi terkait bencana.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan surat siaga darurat bencana hidrometeorologi di kawasan DIY dari 20 Desember 2023 sampai 29 Februari 2024.
Dalam surat tersebut, BPBD DIY meminta seluruh daerah untuk mewaspadai bencana tanah longsor serta banjir, terutama di dua kabupaten yakni Kulon Progo dan Gunungkidul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.