Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cemas Lava Gunung Lewotobi Mengarah ke Permukiman

Kompas.com - 12/01/2024, 14:25 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Lava pijar Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengarah ke permukiman warga Desa Norabelen, Kecamatan Ilebura dan sekitarnya.

Warga setempat mengungkapkan, sejak empat hari terakhir lava pijar dari puncak gunung itu terus mengarah ke lahan pertanian dan permukiman.

Baca juga: Bandara Gewayantana Kembali Dibuka usai 2 Hari Tutup Akibat Erupsi Lewotobi

"Tiap malam lava turun terus, sekarang kami cemas kalau sampai ke permukiman warga," ujar Leo Kwuta (56) warga Desa Norabelen, Jumat (12/1/2024).

Leo mengatakan, saat ini hanya ada beberapa pria dewasa yang bertahan di kampung. Mereka menjaga rumah dan hewan ternak.

Sementara istri, anak-anak, dan lansia sudah mengungsi ke Desa Konga, Kecamatan Titihena. Sebagian warga lain mengungsi ke rumah keluarga.

Baca juga: Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Lewotobi Diperpanjang hingga 24 Januari

"Sesekali kami pergi kunjungi keluarga di lokasi pengungsian. Setelah itu balik lagi ke sini," katanya.

Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Anselmus Bobyson Lamanepa menjelaskan, pada periode pengamatan Kamis (11/1/2024) malam, aliran lava pijar mengarah ke timur laut atau ke arah Kecamatan Ilebura.

"Teramati guguran dengan jarak luncur 2000 meter mengarah ke timur laut. Sinar api teramati dari kawah utama," kata Anselmus, Jumat.

Teramati lima kali letusan dengan tinggi 500-700 meter dan warna asap putih dan kelabu.

Anselmus meminta warga setempat tetap mengikuti imbauan pemerintah serta rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pelaksana Tugas Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Ahmad Duli meminta warga yang menetap di zona merah segera mengungsi atau berpindah ke zona aman.

"Kami harap segera mengungsi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com