Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Lapas Bukit Tinggi Produksi "Paving Block" dari Plastik

Kompas.com - 12/01/2024, 07:25 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

BUKIT TINGGI, KOMPAS.com - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bukit Tinggi, Sumatera Barat, memanfaatkan limbah plastik menjadi bahan produk paving block atau bata beton untuk komposisi bangunan.

"Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah anorganik, kami memulai inovasi dengan memanfaatkan sampah plastik untuk diproses menjadi paving block yang merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian narapidana."

Demikian kata Kepala Lapas Bukit Tinggi Herdianto di Bukit Tinggi, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Jangan Membersihkan Paving Block Pakai Cuka, Kenapa?

Program inovatif ini, kata Herdianto, bertujuan untuk memberdayakan narapidana dengan keterampilan baru dalam memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan baku paving block.

"Dengan demikian, mereka dapat terlibat dalam proses produksi dan mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan," kata dia.

Menurut Herdianto, inisiatif ini merupakan langkah progresif dalam pembinaan napi.

Mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dan terlibat dalam kegiatan yang memberikan manfaat positif bagi lingkungan.

"Serta memiliki potensi untuk menjadi keterampilan yang dapat digunakan setelah mereka bebas nanti," ucap Herdianto.

Paving block hasil produksi dari sampah plastik ini diharapkan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di sekitar lapas, ataupun proyek-proyek pembangunan lainnya.

Baca juga: 7 Cara Membersihkan Paving Block dari Lumut agar Bebas dari Licin

Dengan demikian, kata Herdianto, selain mengurangi jumlah sampah anorganik, program ini juga memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan dan lingkungan.

Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari pihak terkait dan mencuri perhatian masyarakat sebagai langkah progresif dalam mengatasi sampah plastik dan memberdayakan narapidana.

"Lapas Kelas IIA Bukit Tinggi berharap keberhasilan program ini dapat menginspirasi lembaga serupa untuk mengembangkan inisiatif sejenis demi menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat," kata Herdianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com