Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Muncul di Permukiman, BKSDA Lacak Pakai Drone Thermal

Kompas.com - 08/01/2024, 10:53 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

LUBUK SIKAPING, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menggunakan drone thermal untuk memantau keberadaan harimau sumatera yang beberapa kali muncul di permukiman warga di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.

"Drone thermal kita gunakan untuk memantau keberadaan satwa dilindungi tersebut di daerah terjadinya interaksi negatif atau konflik satwa dengan harimau sumatera."

Demikian penjelasan Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antoni Vebri didampingi Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Basung, Minggu (7/1/2024) kemarin.

Baca juga: Detik detik Penyelamatan Harimau Sumatera di Hutan Simalungun

Antoni Vebri mengatakan, drone thermal digunakan menyusul laporan warga terkait keberadaan satwa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu.

Teknologi drone thermal digunakan untuk memudahkan pemantauan keberadaan panthera tigris sumatrae, sehingga keberadaannya bisa terlacak berdasarkan pancaran suhu tubuh.

"Kita menerbangkan drone thermal dalam memantau keberadaan satwa dari pancaran suhu tubuh harimau,” kata Antoni Vebri.

Selain itu, BKSDA Sumbar juga memasang dua unit kandang jebak untuk mengevakuasi harimau sumatera yang beberapa kali muncul di Kecamatan Tigo Nagari.

Baca juga: Harimau Sumatera Muncul di Jalan Raya Siak, Diduga Intai Sapi Warga

Kandang jebak itu dipasang di lokasi ternak warga yang rentan dimangsa satwa, di Nagari atau Desa Ladang Panjang dan lokasi munculnya satwa tersebut di Nagari Malampah Barat.

"Di lokasi kandang jebak, juga kita pasang kamera jebak. Evakuasi ini langkah terakhir yang kami lakukan untuk menyelamatkan satwa dan warga, karena satwa sudah sering muncul di daerah tersebut," kata Antoni Vebri.

BKSDA Sumbar juga melakukan penghalauan beberapa kali dengan bunyi-bunyian sebelum pemasangan kandang jebak

Namun toh satwa ganas ini masih muncul dan memangsa ternak warga, sehingga terpaksa dilakukan upaya evakuasi.

Baca juga: Cerita Warga Kota, Baru Tahu Harimau Sumatera Bisa Berenang dan Panjat Pohon

Penanganan konflik tersebut melibatkan belasan petugas dari Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW I BKSDA Sumbar, Resor Konservasi Wilayah I Panti, dan Resor Konservasi Wilayah II Maninjau.

Juga dilibatkan Centre for Orangutan Protection (COP), Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Salareh Aia Kabupaten Agam, Polri, TNI, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari dan masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com