Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Berikan Beasiswa Pendidikan untuk Anak Korban Meninggal Tabrakan KA di Cicalengka

Kompas.com - 06/01/2024, 15:43 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak empat orang pegawai PT KAI meninggal dunia dalam tabrakan kereta api Turangga dan Commuterline Bandung Raya di petak jalur Haurpugur-Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) pagi.

Keempat korban yang meninggal dunia yakni Masinis Commuterline Julian Dwi Setiyono, Asisten Masinis Commuterline Ponisam, Pramugara KA Turangga Ardiansyah, dan Security atau PAM Stasiun Cimekar Enjang Yudi.

PT KAI pun memastikan akan memberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh anak korban tewas dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut.

Baca juga: Haru di Rumah Duka, Masinis Korban Kecelakaan Maut Turangga Tinggalkan Istri dan Anak Semata Wayang

 

Hal ini dipastikan langsung oleh Dirut KAI, Didiek Hartantyo saat ditemui di Kantor Pusat KAI Bandung, Sabtu (6/1/2024).

Dia mengatakan, pihaknya akan memberikan hak-hak untuk keluarga korban meninggal dalam peristiwa tabrakan dua kereta api tersebut.

Salah satunya biaya pendidikan hingga selesai kuliah bagi semua anak korban.

"Dari PT KAI berikan termasuk yayasan akan memberikan beasiswa pada anak-anak almarhum yang masih bersekolah sampai selesai atau kuliahnya," ujar Didiek.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Ardiansyah, Pramugara KA Turangga yang Meninggal Saat Bertugas


Baca juga: Investigasi Kecelakaan KA Turangga Dimulai Hari Ini, Berikut Kata KNKT

KAI tanggung pengobatan korban kecelakaan KA Turangga

Ratusan warga, baik sanak-saudara serta rekan-rekan Ardiansyah salah seorang Pramugara KA Turangga yang menjadi korban meninggal dunia pada insiden kecelakaan kereta yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarinKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Ratusan warga, baik sanak-saudara serta rekan-rekan Ardiansyah salah seorang Pramugara KA Turangga yang menjadi korban meninggal dunia pada insiden kecelakaan kereta yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin

Terkait besaran "tali kasih" yang akan diberikan kepada keluarga almarhum, Didiek tidak memerinciya. Namun, dipastikan sesuai dengan ketentuan perusahaan.

"Kepada empat pegawai yang jadi korban kecelakaan kereta api di Cicalengka yang gugur sudah kami hitung. Jumlahnya akan disampaikan nanti," tambahnya.

Sementara itu, bagi korban luka dalam peristiwa tersebut, pihaknya pun akan menanggung biaya pengobatannya hingga sembuh. Saat ini tinggal dua lagi korban yang masih dirawat intensif di rumah sakit.

"Masih ada dua korban di rumah sakit," kata Didiek.

Santunan kecelakaan

Sementara itu, Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana mengatakan, keluarga korban kecelakaan akan menerima santunan seusai dengan ketentuan UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum. 

Sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan RI No. 15 Tahun 2017, korban meninggal dunia mendapat santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta yang diserahkan kepada ahli waris sah. 

"Untuk korban luka, kami telah menerbitkan jaminan biaya rawatan (guarantee letter) sebesar maksimal Rp 20 juta yang dibayarkan kepada pihak rumah sakit tempat korban dirawat,” kata Dewi dalam keterangan resminya.

Baca juga: Dirut KAI Pastikan Penumpang yang Terhambat Perjalanannya Dapat Kompensasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com