KEBUMEN, KOMPAS.com - Kontestasi politik menjelang Pemilu 2024 di Kabupaten Kebumen membawa berkah bagi warganya. Sebuah lapangan kerja baru muncul, di mana mereka dapat bekerja sebagai perakit kotak suara dan pelipatan surat suara.
Masyarakat Kebumen merasa bersyukur dengan masuknya banyak logistik pemilu ke daerah mereka.
Dalam gudang KPU Kebumen di Desa Muktisari, mereka aktif merakit kotak suara, menghasilkan lebih dari Rp 1 juta per hari untuk satu tim perakit dengan produksi hingga 700 kotak suara.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Stres Pasca-Pemilu 2024, RSUD dr Soedirman Kebumen Sediakan Bangsal Jiwa
Aswad Hadi Mukholid, seorang perakit kotak suara menyatakan, dalam merakit dan melihat surat suara, ia dan tim bisa mengerjakan hingga ratusan kotak dan surat suara setiap harinya.
"Sehari bisa dapat 700, kalo uangnya kan kita kerja tim, jadi kalo satu tim itu sudah satu juta lebih, dibagi lima orang, empat orang, ya lumayan," kata Aswad pada Kamis (4/1/2024).
"Cukup untuk nambah penghasilan saja, kalo yang dikerjain itu perakitan, terus nanti ada pelipatan untuk surat suara ada packing dari PPK, kalo packing khusus PPK biasanya, kalo kita paling untuk perakitan saja," tambah Aswad.
Baca juga: Kuasa Hukum Caleg di Kebumen Sangkal Kliennya Mesum di Mobil
Penghasilan ini membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. KPU Kebumen melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga lepas dalam perakitan kotak suara, dengan pengawasan internal.
Ketua KPU Kebumen, Dzakiatul Banat menjelaskan, ditemukan ratusan kotak suara rusak selama proses perakitan. Proses ini juga melibatkan pengawasan harian untuk memastikan kualitas perakitan.
"Kalau yang bekerja itu memang dari tenaga lepas dari pihak luar bukan dari internal KPU," tutur Dzakiatul.
Dzakiatul menyebut akan melaporkan kerusakan logistik tersebut ke KPU Jawa Tengah untuk dilakukan penggantian.
"Tentunya dalam proses ini kita sudah mendapatkan beberapa kerusakan ya, karena kan kalo yang dulu pada saat masuk didrop itu kan masih dalam proses satu pack paketan, pada saat dibuka ternyata memang ada beberapa kerusakan kerusakan, entah itu tulisannya, atau potongan-potongannya kurang presisi dan ada beberapa kotak suara yang juga robek, tapi ini masih dalam proses," Pungkas Dzakiatul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.