LOMBOK UTARA, KOMPAS.com- Dua perahu boat di perairan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlibat kecelakaan laut dengan bertabrakan saat malam pergantian tahun baru, Senin (1/1/2024) dini hari.
Akibat insiden tersebut, satu orang atas nama MA (35) asal Gili Meno, Lombok Utara dikabarkan meninggal dunia dengan ditemukan sedalam 35 meter.
"Ditemukan di kedalaman 35 meter pada pukul 09.08 Wita," kata Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Detik-detik Tabrakan Boat Menewaskan Wisatawan Asal Jerman di Nusa Penida Bali
Disampaikan Wahyu, jarak penemuan korban yang merupakan salah satu juru kemudi perahu itu sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.
"Korban merupakan juru mudi dari salah satu perahu yang bertabrakan itu," kata Wahyu.
Menurut informasi yang diterima, perahu korban memuat 2 orang penumpang warga negara asing (WNA).
Beruntung, kedua WNA tersebut berhasil selamat dan telah mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Laka Laut, Speed Boat Rombongan Bupati Morowali Sulteng Terbalik, Seluruh Korban Selamat
Terpisah, Kapolres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro juga membenarkan peristiwa tersebut yang melibatkan laka laut antara speed boat bertuliskan "Wong Gili" dengan slow boat.
"Kecelakaan tersebut terjadi antara speed boat bertuliskan Wong Gili dengan slow boat," terang Didik.
Disampaikan Didik, kedua boat tersebut sama- sama dari arah Gili Trawangan akan menuju ke arah Gili Meno.
Slow boat dengan kapten MA dan angkerman atas nama AP tersebut membawa dua orang penumpang warga negara asing (WNA) SL seorang perempuan asal Inggris bersama pasangannya, O laki laki asal Turki.
"Kapten boat Wong Gili yang dikemudian oleh S, setibanya di pertengahan perairan selat antara Gili Trawangan dan Gili Meno terjadilah kecelakaan," kata Didik.
Didik mengimbau, kepada seluruh masyarakat yang memiliki maupun menggunakan jasa pelayanan boat agar tidak membawa penumpang atau melakukan penyeberangan pada malam hari.
Selain itu, setiap kapal atau boat dilengkapi dengan lampu isyarat atau lampu penerangan dan setiap nahkoda maupun penumpang wajib menggunakan pelampung demi keamanan dan keselamatan kita semua.
“Saya sudah mengimbau sebelumnya dan Itu semua guna mengantisipasi hal - hal yang tidak kita inginkan bersama," kata Didik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.