PALOPO, KOMPAS.com - Korban kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, Sahrul (23), meninggal dunia.
Sahrul sempat menjalani 2 kali operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Direktur Administrasi Keuangan dan Bina Program RSUD Sawerigading Palopo, Harmawati mengatakan, setelah menjalani perawatan intensif dengan 2 kali operasi, korban meninggal dunia Minggu (31/12/2023) pukul 13.40 Wita.
Baca juga: Bakal Ada Pesta Kembang Api di 93 Lokasi Perayaan Tahun Baru di Bali, Polisi Antisipasi Kebakaran
“Pihak perusahaan yang mempekerjakan yakni IMIP Morowali meminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Primaya dan mereka sudah siapkan berangkat menggunakan pesawat via bandara Laga Ligo Bua Luwu, Minggu (31/12/2023) pagi tadi. Namun korban meninggal pukul 13.40 Wita,” kata Harmawati saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (31/12/2023) sore.
Lanjut Harmawati, sebelumnya dokter menyarankan untuk tidak dirujuk mengingat sesuai hasil observasi keadaan umum (KU) korban dan risiko di perjalanan sehingga harus menunggu sejenak hingga keadaannya membaik.
“Rencanaya setelah keadaan pasien membaik baru diberangkatkan, karena kondisinya menurun sehingga dilakukan observasi ketat, pasien meninggal pukul 13.40 Wita,” ucap Harmawati.
Baca juga: Usai Operasi Kepala, Korban Ledakan Smelter Morowali Dirawat di Palopo Jalani Operasi Leher
Kini korban dibawa ke kampung halamannya menggunakan ambulans RSUD Sawerigading Palopo.
“Jadi korban sudah dalam perjalanan ke Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, menggunakan ambulans yang dikemudikan Pak Sallu dan didampingi keluarga serta pihak klinik IMIP,” ujar Harmawati.
Sebelumnya diberitakan, korban kebakaran tungku smelter di Morowali, Sulawesi Tengah, bernama Sahrul (23) masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Sawerigading, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (28/12/2023) siang.
Direktur RSUD Sawerigading Kota Palopo, Harmawati mengatakan, sejak tiba di RSUD Sawerigading Palopo pada Senin (25/12/2023) lalu, korban langsung mendapat penanganan intensif.
“Sejak tiba, korban langsung ditangani yaitu menjalani operasi pada bagian kepala karena terdapat penyumbatan di bagian kepala,” kata Harmawati saat dikonfirmasi, Kamis (28/12/2023).
Lanjut Harmawati, setelah beberapa hari menjalani operasi pada bagian kepala, korban akan menjalani operasi pada bagian leher.
“Sekarang korban ditindaklanjuti oleh dokter bedah, hari ini korban akan menjalani operasi pada bagian leher karena adanya penyumbatan di dalam leher,” ucap Harmawati.
Orangtua korban, Wasarianah (51) mengatakan penanganan terhadap anaknya seperti biaya pengobatan dan perawatan sepenuhnya ditanggulangi pihak perusaan.
“Semuanya ditanggulangi perusahaan, setiap hari saya komunikasi dengan perusahaan, jadi apapun akan dikirimkan seperti kalau ada biaya obat yang harus dibeli semuanya akan ditanggung perusahaan. Perusahaan bilang ke saya dia bilang kamu catat saja dari ujung ke ujung keperluan Sahrul,” ujar Wasarianah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.