Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan Indramayu ke Ganjar, Dipalak Preman Laut Rp 3 Juta untuk Keamanan

Kompas.com - 23/12/2023, 13:56 WIB
Pythag Kurniati

Editor

INDRAMAYU, KOMPAS.com- Ulah "bajak laut" atau peman laut yang meminta setoran pungutan liar (pungli) di tengah laut meresahkan para nelayan.

Hal itu diungkapkan oleh seorang nelayan pemilik kapal bernama Amiruddin kepada calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Jika Jadi Presiden, Ganjar Siap Hapus Utang Nelayan di Indonesia

Amaruddin mengungkapkan, preman tersebut meminta uang keamanan antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta jika nelayan ingin selamat ke luar wilayah untuk menangkap ikan.

"Penanda dia datang itu kalau ada kapal cepat yang datang. Tiap dia datang, kami kasih antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta supaya kami aman ke luar wilayah," kata dia.

Menurut Amiruddin, hal itu karena kapal yang dipakai Amiruddin untuk merapat ke TPI Karangsong Indramayu berasal dari Tegal, Jawa Tengah.

Baca juga: Respons Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai Debat Cawapres

Akan bersihkan praktik pungli

Ganjar membenarkan salah satu nelayan berkeluh kesah tentang ulah preman di tengah laut tersebut kepadanya.

"Mereka merasan menyetor ke "bajak laut" ini menjadi suatu kewajiban, padahal enggak ada itu. Kalau keamanan ya mestinya Polair yang mengamankan, jadi masuk pungli tu dalam hitungan kami," kata Ganjar, Sabtu.

Ganjar pun mengaku akan membersihkan praktik-praktik pungli "bajak laut".

Dirinya akan melibatkan aparat Kementerian Kelautan dan Perkanan, TNI, dan Polri.

Sumber: Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com