Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi Seberangi Selat Menuju Dusun Terpencil di Bengkalis untuk Sosialisasikan Pemilu

Kompas.com - 21/12/2023, 11:10 WIB
Idon Tanjung,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dusun Pakcut merupakan permukiman warga yang sangat terpencil.

Dusun Pakcut berada dalam wilayah Desa Dungun Baru, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Daerah ini masuk kawasan pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia.

Masyarakat yang tinggal di daerah itu masih sangat jauh dari kemajuan. Mereka hidup berdampingan dengan hutan.

Pada Rabu (21/12/2023), tim dari Kepolisian Sektor (Polsek) Rupat melakukan sosialisasi Pemilu 2024 ke Dusun Pakcut, sebagai upaya cooling system atau menyejukkan suasana menjelang pesta demokrasi.

Baca juga: Banjir Ancam Logistik Pemilu di Bengkalis Riau

Kapolsek Rupat Iptu Siswoyo menceritakan, untuk mencapai dusun tersebut harus menempuh perjalanan darat dan laut.

"Saya sama anggota berangkat ke Dusun Pakcut pakai sepeda motor. Kami berangkat dari Mapolsek Rabu pagi," ujar Siswoyo saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Hujan Deras, 900 Rumah di 5 Desa di Bengkalis Terendam Banjir

Dia mengatakan, jarak tempuh ke Dusun Pakcut sebenarnya hanya sekitar 2 jam. Karena akses jalan tanah berlumpur, perjalanan menjadi 3 jam.

"Jalan berlumpur karena hujan. Jadi lama di perjalanan. Kadang sepeda motor harus dibantu dorong," sebut Siswoyo.

Akses ke Dusun Pakcut, imbuh dia, sebenarnya ada dua jalan. Tetapi, jalan yang satu lagi sama sekali tidak bisa dilewati karena rusak parah dan berlumpur dalam.

Sehingga, petugas melewati jalan Desa Hutan Panjang. Jalan ini masih bisa dilewati meski sulit.

Setelah berjalan sepanjang 8 kilometer, petugas harus menyeberangi Selat Morong.

"Kami menyeberang Selat Morong menumpangi sampan milik warga. Di sini cuma ada sampan-sampan milik warga. Belum ada fasilitas (penyeberangan) dari pemerintah," kata Siswoyo.

Rombongan Polsek Rupat foto bersama dengan warga Dusun Pakcut, Desa Dungun Baru, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (20/12/2023).KOMPAS.COM/IDON Rombongan Polsek Rupat foto bersama dengan warga Dusun Pakcut, Desa Dungun Baru, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (20/12/2023).
Setelah 30 menit melintasi Selat Morong, petugas sampai di bibir pantai Dusun Pakcut.

Petugas kemudian berjalan kaki menuju permukiman warga. Sesampainya di lokasi, polisi disambut Sekretaris Desa Dungun Baru, Ripai, bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat Dusun Pakcut.

"Warga di sini sangat ramah menyambut kedatangan kami," ujar Siswoyo.

Sebuah warung sederhana menjadi tempat pertemuan untuk menyampaikan sosialisasi dan edukasi Pemilu 2024.

Siswoyo mengajak warga Dusun Pakcut untuk ikut memilih pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Sebar Kabar Bohong soal Begal di Medsos, Pria Bengkalis Ditangkap

Namun, ia berpesan kepada warga jangan sampai terjadi kegaduhan hanya karena berbeda pilihan.

"Saya berpesan ke warga, jangan sampai terpecah belah karena beda pilihan. Saya juga minta warga serta para tokoh untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjelang pemilu," kata Siswoyo.

Dalam dialog itu, sebut dia, warga turut menyampaikan aspirasi tentang kondisi Dusun Pakcut yang masih jauh tertinggal dan terpencil.

Selain akses jalan masih tanah, warga Dusun Pakcut rupanya belum pernah menikmati listrik PLN.

"Di Dusun Pakcut ini belum ada listrik PLN. Rumah-rumah warga masih banyak yang beratap daun nipah. Tapi, ada juga sebagian yang sudah atap seng. Jadi, mereka berharap pembangunan di perkampungannya dapat diperhatikan oleh pemerintah," kata Siswoyo.

Setelah menyampaikan sosialisasi pemilu damai, polisi memberikan bantuan sembako kepada sejumlah warga yang lebih membutuhkan.

Harapan warga

Di kesempatan itu, seorang tokoh warga Dusun Pakcut, Ageng (80), menyebut bahwa dusun tempat tinggalnya jauh dari kemajuan zaman.

"Kami sangat ketinggalan, Pak. Di dusun kami ini tidak ada listrik PLN. Jalan porosnya masih jalan tanah, yang sekarang berlumpur karena musim hujan. Kalau panas, berdebu," ungkap Ageng.

Oleh sebab itu, ia berharap kepada pemerintah agar memperhatikan nasib warga Dusun Pakcut.

"Untuk pemilu nanti, kami akan ikut memilih, Pak. Tapi, kami harap pemimpin yang terpilih nanti, semoga memperhatikan nasib kami di kampung terpencil ini," tambah Ageng.

Usai sosialisasi pemilu dan menyerahkan bantuan sembako, tim Polsek Rupat kembali ke markas dengan melewati rute yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com