Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Bupati Kudus Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Korupsi yang Seret Eks Ketua KONI Kudus

Kompas.com - 21/12/2023, 08:58 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Mantan Bupati Kudus Hartopo diperiksa Kejari Kudus sebagai saksi atas kasus korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus yang menyeret eks Ketua KONI Kudus Imam Triyanto, Rabu (20/12/2023). 

Bupati Kudus periode 2018-2023 menjalani pemeriksaan selama berjam-jam, mulai pagi hingga sore dan dicecar puluhan pertanyaan seputar mekanisme pemberian dana hibah untuk KONI Kudus di tahun anggaran 2022-2023. 

"Pak Hartopo kita mintai keterangan sehubungan dengan proses pemberian hibah oleh pemerintah daerah di masa beliau menjabat sebagai Bupati Kudus," ungkap Kepala Kejari Kudus Henriyadi W Putro. 

Baca juga: Eks Ketua KONI Kudus yang Mengundurkan Diri Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah Rp 2,57 Miliar

Pemeriksaan Hartopo, kata Henriyadi, juga merujuk kapasitasnya sebagai Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Kudus.

"Pengurus KONI akan kami panggil kembali, bendahara, orang-orang yang pernah menerima aliran dana terkait keuangan KONI," ungkap Henriyadi. 

Sementara itu Hartopo mengaku tidak terkendala dalam pemeriksaan karena menurutnya sepak terjangnya saat itu sudah sesuai prosedur yang berlaku.

Mekanisme penyaluran dana hibah kepada KONI Kudus, kata dia, sudah terlaksana dengan baik.

"Terkait penganggaran sudah sesuai mekanisme. Jadi setelah hibah dikucurkan di KONI Kudus sesuai Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ya sudah. Bupati tidak ikut cawe-cawe, hibah sudah tanggung jawab KONI," jelas Hartopo. 

Baca juga: Pria Asal Kudus Jual Ginjal ke India Seharga Rp 175 Juta, Diamankan di Bandara Kualanamu

Pun demikian juga dengan anggaran Pengkab PBFI Kudus, Hartopo mengaku hal itu sudah di luar kewenangannya.

"Saya mandatkan kepada pelaksana harian (plh) dan saya tidak ikut cawe-cawe. Tahun 2023 dapat Rp 100 juta dan itu kemarin digunakan untuk body contest di GOR kemarin," kata Hartopo.

Hartopo pun berujar siap hadir kembali ketika ada pemanggilan dari Kejari Kudus. 

"Kalau ada lagi, selalu siap. Ini dalam memberikan keterangan di dalam penyelidikan untuk memperlancar proses hukum yang berjalan," ujarnya. 

Kasubsi Penyidikan Pidsus Kejari Kudus, Haris Ibawi, menyebut Hartopo kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan yang mengalir dari tim penyidik. 

"Ada lebih dari 20 pertanyaan. Kita mengajukan pertanyaan dengan berdasarkan dokumen, beliau menjawab sambil mengingat. Semua kooperatif," ungkapnya. 

Haris mengatakan kasus korupsi dana hibah KONI Kudus sejauh ini masih terus bergulir. Haris pun belum bisa memberikan keterangan apakah Hartopo akan diperiksa untuk kedua kalinya.

"Pemanggilan lagi, menyesuaikan jadwal semua pihak," katanya. 

Untuk diketahui, Kejaksaan Negeri Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menetapkan eks Ketua KONI Kudus Imam Triyanto sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah KONI yang merugikan negara Rp 2,57 miliar.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekom Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekom Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Regional
Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Regional
Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Regional
Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com