Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Gagal Panen, Petani di Brebes Geruduk Kantor Pemkab

Kompas.com - 18/12/2023, 22:37 WIB
Tresno Setiadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Para petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes segera memfasilitasi penyediaan air untuk irigasi pertanian di tengah musim tanam.

Ratusan petani dari wilayah Kecamatan Brebes bahkan mendatangi Kantor Pemkab Brebes, untuk menyampaikan langsung aspirasinya, Senin (18/12/2023).

Para petani tiba di kantor Pemkab sekitar pukul 14.30 WIB dan berkumpul di lantai dasar. Mereka adalah petani dari lima desa dan kelurahan.

Baca juga: Telur Asin Brebes: Sejarah, Ciri Khas, dan Lokasi

Seperti Kelurahan Gandasuli, Desa Banjaranyar, Krasak, Wangandalem, dan Desa Pemaron. Sebelum menggeruduk kantor Pemkab, mereka mendatangi Kantor Bendung Notog.

Didampingi lima kepala desa, perwakilan petani diterima pejabat Pemkab Brebes untuk audiensi. Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan air untuk pengairan tanamannya.

Ketua Gapoktan Unggul Karya Desa Krasak, Wiyono menyebut, para petani sudah menanam namun tidak bisa menyiram tanaman pertanian karena tidak ada air irigasi. Mereka meminta penambahan pasokan air dari sistem gilir irigasi.

Baca juga: Minggu Ini, BLT El Nino Rp 400.000 Cair, Jokowi: Udara Panas, Banyak yang Gagal Panen

"Di wilayah Kecamatan Breses ada sekitar 2.500 hektar tanaman pertanian yang terdampak krisis air irigasi. Mereka sudah menanam pada musim tanam ini tapi selama sepuluh hari sama sekali tidak ada air dari irigasi. Hujan juga jarang," kata Wiyono, Senin.

Wiyono menyebut, jika kebutuhan air tak segera dipenuhi maka ada kemungkinan besar ribuan hektar tanaman pertanian yang sudah ditanam akan gagal panen.

"Kalau tidak dipenuhi, tidak menutup kemungkinan bisa gagal panen, karena sepuluh hari tidak bisa menyiram," pungkas Wiyono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDA-PR) Brebes, Abdul Majid mengatakan, saat ini debit air dari Bendung Notog hanya 1,4 meter kubik per detik.

Pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Comal untuk menambah pasokan air dari Waduk Penjalin untuk dialirkan ke Bendung Notog.

"Saat ini sudah ada penambahan dari Waduk Penjalin ke Bendung Notog 1 meter kubik per detik. Tapi kami minta dinaikkan agar 2 meter kubik per detik karena untuk mencukupi kebutuhan petani di Kecamatan Brebes," kata Abdul Majid.

Pihaknya juga akan melakukan penanganan darurat Bendung Kaligondang yang berada di Desa Buara, Kecamatan Jatibarang.

Bendungan itu sebagai penyuplai air untuk irigasi wilayah Pemali Kanan atau di wilayah Kecamatan Brebes.

Bendungan tersebut rusak sejak beberapa tahun lalu dan butuh penanganan untuk kebutuhan pengairan.

"Kita lakukan penanganan darurat Bendung Kaligondang mulai hari Rabu ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com