BREBES, KOMPAS.com - Para petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes segera memfasilitasi penyediaan air untuk irigasi pertanian di tengah musim tanam.
Ratusan petani dari wilayah Kecamatan Brebes bahkan mendatangi Kantor Pemkab Brebes, untuk menyampaikan langsung aspirasinya, Senin (18/12/2023).
Para petani tiba di kantor Pemkab sekitar pukul 14.30 WIB dan berkumpul di lantai dasar. Mereka adalah petani dari lima desa dan kelurahan.
Baca juga: Telur Asin Brebes: Sejarah, Ciri Khas, dan Lokasi
Seperti Kelurahan Gandasuli, Desa Banjaranyar, Krasak, Wangandalem, dan Desa Pemaron. Sebelum menggeruduk kantor Pemkab, mereka mendatangi Kantor Bendung Notog.
Didampingi lima kepala desa, perwakilan petani diterima pejabat Pemkab Brebes untuk audiensi. Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan air untuk pengairan tanamannya.
Ketua Gapoktan Unggul Karya Desa Krasak, Wiyono menyebut, para petani sudah menanam namun tidak bisa menyiram tanaman pertanian karena tidak ada air irigasi. Mereka meminta penambahan pasokan air dari sistem gilir irigasi.
Baca juga: Minggu Ini, BLT El Nino Rp 400.000 Cair, Jokowi: Udara Panas, Banyak yang Gagal Panen
"Di wilayah Kecamatan Breses ada sekitar 2.500 hektar tanaman pertanian yang terdampak krisis air irigasi. Mereka sudah menanam pada musim tanam ini tapi selama sepuluh hari sama sekali tidak ada air dari irigasi. Hujan juga jarang," kata Wiyono, Senin.
Wiyono menyebut, jika kebutuhan air tak segera dipenuhi maka ada kemungkinan besar ribuan hektar tanaman pertanian yang sudah ditanam akan gagal panen.
"Kalau tidak dipenuhi, tidak menutup kemungkinan bisa gagal panen, karena sepuluh hari tidak bisa menyiram," pungkas Wiyono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDA-PR) Brebes, Abdul Majid mengatakan, saat ini debit air dari Bendung Notog hanya 1,4 meter kubik per detik.
Pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Comal untuk menambah pasokan air dari Waduk Penjalin untuk dialirkan ke Bendung Notog.
"Saat ini sudah ada penambahan dari Waduk Penjalin ke Bendung Notog 1 meter kubik per detik. Tapi kami minta dinaikkan agar 2 meter kubik per detik karena untuk mencukupi kebutuhan petani di Kecamatan Brebes," kata Abdul Majid.
Pihaknya juga akan melakukan penanganan darurat Bendung Kaligondang yang berada di Desa Buara, Kecamatan Jatibarang.
Bendungan itu sebagai penyuplai air untuk irigasi wilayah Pemali Kanan atau di wilayah Kecamatan Brebes.
Bendungan tersebut rusak sejak beberapa tahun lalu dan butuh penanganan untuk kebutuhan pengairan.
"Kita lakukan penanganan darurat Bendung Kaligondang mulai hari Rabu ini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.