Keberhasilan itu, di antaranya produksi gabah, padi, jagung, pisang. Untuk beberapa sektor ini, Jatim menempati posisi tertinggi diantara seluruh provinsi di Indonesia.
Selain itu, populasi sapi perah dan sapi potong Jatim sangat tinggi dengan selisih besar dengan provinsi dengan jumlah populasi terbesar kedua di Indonesia.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, berbagai capaian Jatim itu tidak dicapai karena kerja seorang diri, melainkan hasil kerja keras, sinergi, dan kolaborasi semua pihak.
"Kami akan memaksimalkan Jatim tetap sebagai lumbung pangan nasional. Jadi, kami mesti detail sekali melakukan semua perencanaan dan evaluasi dari semua perkembangan di sektor pangan kita," ucapnya.
Baca juga: Di Bawah Kepemimpinan Khofifah, Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun 3,58 Persen
Khofifah menyebutkan, semua stakeholders berperan dengan luar biasa dalam menjaga produktivitas pangan Jatim, seperti Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
“Mereka yang ada di balai besar inseminasi buatan di Singosari Malang itu perannya juga luar biasa. Tidak ada sukses yang bisa kami capai sendirian jadi sukses karena kita saling bersinergi saling berkolaborasi dan tentu doa bersama," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Khofifah mengatakan, salah satu hal yang membuat Jatim memperoleh berbagai prestasi dan capaian tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia adalah bagaimana pelibatan berbagai instrumen.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengatakan, pihaknya mengajak tim Pemprov Jatim bekerja tidak hanya secara profesional, sistematik, dan birokratik, tetapi juga dibarengi dengan ikhtiar spiritual.
Dia mencontohkan, pihaknya menggelar pembiasaan puasa ayyamul bidh di antara pimpinan organisasi pimpinan daerah (OPD) di Pemprov Jatim, memberikan santunan anak yatim, dan lantunan selawat di setiap agenda Pemprov Jatim.
Baca juga: Pakar UB Dorong Pemprov Jatim Jadi Pionir Penerapan Kurikulum Kebencanaan
Khofifah mengatakan, berbagai pekerjaan yang dilakukan Pemprov Jatim menyelaraskan antara kerja profesional dengan kerja spiritual.
“Kalau kami berpancasila lahir batin, maka Sila Pertama yang berbunyi 'Ketuhanan yang Maha Esa' akan terus memberseiringi kerja-kerja profesional kami," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Khofifah menyerahkan bantuan PLTS atap 20.000 WP untuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi, Kabupaten Jember sebesar 10.000 wp, Pondok Pesantren Al Mubarok, Kabupaten Jember sebesar 5.000 wp, dan Pondok Pesantren Tahfidz Modern Sulaimaniyah, Kabupaten Lumajang sebesar 5.000 wp.
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Khofifah. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan Khofifah kepada HM Arum Sabil dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) KH Achmad Siddiq.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menyerahkan bantuan listrik instalasi rumah dan sambungan rumah dengan daya 900 volt ampere (VA) kepada 163 penerima manfaat.
Baca juga: Khofifah Sebut Jatim Bisa Kehilangan Rp 4 T karena Kebijakan Baru soal Pajak Kendaraan