NAGEKEO, KOMPAS.com - Yohanes Freadyanus Kasi, Rektor Institut Nasional Flores (INF) nekat mengejar dan menghentikan mobil yang ditumpangi Presiden Joko Widodo.
Insiden itu terjadi saat Jokowi hendak pulang seusai meninjau proses pembangunan Bendungan Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/12/2023).
Kepada Kompas.com, pria bergelar doktor ini mengungkapkan, awalnya ia bersama sejumlah warga tak pernah menyangka Jokowi akan melewati ruas jalan yang ada di wilayah mereka.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Produksi Cabai dan Bawang di Nagekeo Cukup Baik
Dari informasi yang ia dapat, Jokowi akan langsung menuju Tumbu Rambang. Itu lah sebabnya warga tidak menyiapkan umbul-umbul.
Tiba-tiba pagi tadi rombongan aparat keamanan melintas di halaman rumah. Warga yang sedang melakukan berbagai aktivitas bergegas untuk melihat. Ternyata Jokowi akan melintas di jalur tersebut.
"Akhirnya semua warga di sini bersepakat untuk menunggu presiden di lokasi yang cukup luas. Dengan harapan Bapak Jokowi bisa berhenti," tutur Yohanes.
Baca juga: Cerita Warga Tunggu Presiden Jokowi sejak Pagi di Pasar Danga Nagekeo
Mobil yang ditumpangi Jokowi kemudian berhenti. Saat itu Yohanes langsung berinisiatif menyiapkan selempang untuk diberikan kepada presiden.
Ia bersama warga lain berbondong-bondong dan berusaha mendekati mobil presiden. Ia juga meminta Jokowi berhenti sebentar.
Yohanes sempat menawarkan untuk memberikan selempang ke Jokowi, namun oleh pasukan khusus pengawal presiden tidak diperbolehkan. Ia hanya diizinkan untuk foto bersama sang presiden.
"Saya tidak tahu pertimbangannya apa, akhirnya hanya dikasih hadiah dan foto tadi dengan presiden," tuturnya.
Yohanes mengatakan, saat itu ia sangat menginginkan untuk menyampaikan kepada presiden agar bisa mengunjungi kampus mereka yang masih baru.
"Hanya memang momennya sangat cepat, sehingga tidak bisa untuk saya sampaikan," ucapnya.
Dia berharap agar suatu saat Presiden Jokowi bisa mengunjungi kampus Institut Nasional Flores (INF) yang berdiri sejak 2021.
"Kami berharap Bapak Presiden bisa membantu kami dan melihat kampus kami," pinta Yohanes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.