Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tewas Mengenaskan di Gresik Sempat Ajak Tetangga Hubungan Sesama Jenis

Kompas.com - 30/11/2023, 19:42 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Fakta baru terungkap dalam kasus pria tewas mengenaskan di rumah kapling miliknya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Pria berinisial AS (30) ini ternyata pernah mengajak tetangganya berinisial PR (37) berhubungan sesama jenis semasa hidupnya.

Padahal AS dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya.

Ajakan hubungan sesama jenis ditolak

Namun ajakan tersebut ditolak PR lantaran dirinya masih normal. Ajakan tersebut, dikatakan oleh PR pada saat korban pertama kali pindah menempati rumah tersebut.

"Saya dulu pernah ditawari, diajak korban untuk begituan (hubungan sesama jenis) tapi tegas saya tolak," ujar PR, saat ditemui awak media sembari meminta namanya untuk disamarkan, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Kecurigaan Tetangga soal Perilaku Pria di Gresik yang Tewas Mengenaskan

PR mengatakan, awalnya AS mengajak dirinya berhubungan sesama jenis, setelah mengetahui nomor kontak dari bapaknya.

Melalui pesan singkat, AS tidak sungkan menghubungi dirinya dan secara terus terang meminta melakukan hubungan sesama jenis dengan iming-iming PR bakal diberikan imbalan uang.

"Melalui pesan WA (whatsapp), dengan tawaran akan diberikan imbalan uang," ucap PR.

Terakhir kali AS terlihat

Sementara itu, tetangga lain, Subakir mengatakan, AS terakhir terlihat beberapa hari sebelum kejadian ditemukan tewas mengenaskan.

"Kemarin malam juga saya tidak mendengar adanya teriakan atau ramai-ramai apa gitu. Kemarin, masalahnya anak saya yang tukang ojek online tadi malam pulang sekitar pukul setengah 12 malam. Ngobrol sedikit, terus kurang lebih jam 1 dini hari istirahat. Karena dia (anak saya) ini punya tugas kalau pagi ngantar anaknya sekolah di Surabaya," ujarnya.

"Saya kira semalam gak ada, soalnya tadi malam saya tidur jam 20.00 WIB. Kalau ramai-ramainya kejadian tadi malam, saya dibangunkan sama saudaranya pukul 01.30 WIB dini hari. Dibangunkan oleh saudaranya," bebernya dilansir dari Tribunnews.com.

Subakir terakhir melihat AS beberapa hari lalu. Itupun dia bersama temannya laki-laki. Masuk dalam rumah, dan pagar langsung dikunci.

Baca juga: Kronologi Temuan Pria Tewas Mengenaskan di Gresik, Tak Respons Saat Dihubungi

"Pokoknya sebelum hari Minggu lah. Dia sama temannya masuk rumah langsung dikunci. Gerbangnya ditutup terus, tidak pernah dibuka. Jadi, dia keluar kerja atau ke mana, itu dikunci," ucapnya.

Sepeda motor korban Honda PCX juga tidak ada di rumah.

Subakir hanya ingat teman laki-laki AS itu selalu menggunakan helm teropong. Jadi wajahnya tidak kelihatan.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan mengaku masih melakukan penyelidikan mendalami keterangan saksi.

Ada tiga saksi yang diperiksa, kakak korban, adik korban, dan tetangga korban.

Dugaan sementara belum bisa dipastikan, kami masih penyelidikan, mohon doanya agar segera terungkap," ucap AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria di Gresik Tewas dengan Pisau Menancap di Mulut, Tetangga Sebut Ada Tamu Pria Berhelm Teropong

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com