Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Status WA, Perangkat Desa di Pati Aniaya Tetangganya Pakai Sandal Jepit

Kompas.com - 28/11/2023, 15:09 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - SH (54) Perangkat Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan ke polisi setelah diduga menganiaya RS (26), ibu rumah tangga yang tak lain merupakan tetangganya sendiri.

Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Agus Pujo Hariyanto, mengatakan, permasalahan dipicu atas unggahan status WhatsApp RS pada Selasa (21/11/2023) yang dianggap telah menyinggung SH.

Ibu satu anak itu diketahui menulis status WhatsApp: "Gk ono gunane kowe dadi lanang. Percuma cangkeme lower. (Tidak ada gunanya kamu jadi laki-laki. Percuma, mulutnya ember)."

"Jadi sebenarnya RS punya utang ke SH tapi ketika ditagih belum bisa bayar hingga akhirnya buat status itu. Status itu dimungkinkan diprivat dan hanya untuk SH," terang Agus saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Detik-detik Siswa SMP di Karanganyar Dianiaya hingga Tewas Saat Latihan Silat karena Gagal Rekrut Anggota

Kesal karena status WhatsApp tersebut, SH melabrak RS di sebuah warung tak jauh dari rumahnya. Di sanalah SH kemudian diduga menganiaya RS menggunakan sandal jepit.

"SH emosi dengan status itu dan menampar RS beberapa kali dengan sandal. RS itu suaminya buruh bangunan dan merantau ke luar kota. RS utangnya banyak ke sana sini dan kalau ditagih ngomongnya nyolot," ungkap Agus.

Agus sendiri mengaku iba dan berharap konflik antar warganya tersebut bisa berakhir dengan perdamaian.

"Kami prihatin karena sudah sering kami nasehati agar diselesaikan baik-baik soal hutang. Sebisanya ini kami upayakan mediasi, apalagi laporan sudah masuk ke Polsek Winong," pungkas Agus.

Sementara itu RS berujar status WhatsApp yang diunggah saat itu tidak berkaitan dengan SH. Dia mengatakan SH sempat mempertanyakan perihal unggahan tersebut.

Dia sudah membantah status tersebut untuk SH.

"Saya bingung padahal status tidak menyebutkan dia. Tanpa bicara, saya langsung dipukul pakai sandal jepit karet. Di bagian wajah, kepala, tangan, dan paha. Pukulannya keras, lebih dari tujuh kali. Beruntung ada warga yang melerai," kata RS.

RS yang tidak terima langsung melaporkan SH ke Polsek Winong dengan dilengkapi prosedur visum di Puskesmas Winong dan RSUD Kayen.

"Yang saya sayangkan, kekerasan fisik itu dilakukan di depan anak saya yang masih berusia tujuh tahun," ujar RS.

Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar membenarkan perihal tersebut dan saat ini kasus pelaporan dugaan penganiayaan itu masih didalami.

"Laporan sudah diproses di Polsek Winong dengan di-backup Sateskrim Polresta Pati. Sementara masih kumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi," terang Onkoseno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com