Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Dua Bocah Pencuri Sosis Terluka Dikeroyok Massa, Camat di Nunukan: Itu Jatuh dari Motor Saat kabur

Kompas.com - 27/11/2023, 22:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Beredar di media sosial kabar dua anak dikeroyok massa usai kedapatan mencuri sosis di Pasar Desa Sanur, Satuan Pemukiman (SP) 1, Kecamatan Tulin Onsoi, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). 

Namun hal tersebut dibantah Camat Tulin Onsoi, Kristoforus Belake. Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu dini hari.

‘’Memang ada kasus anak-anak mencuri sosis dan nugget di pasar, di SP 1 Desa Sanur kemarin. Tapi mereka bukan dikeroyok warga. Itu berita tidak betul, dan warga juga mencari siapa yang sebar isu bohong begitu,’’ujarnya, saat dihubungi, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Viral, Video Ajudan Bupati Toraja Utara Diduga Aniaya Warga, Bupati: Tidak Ada

Kristoforus mengatakan berita anak menjadi korban pengeroyokan cukup mengejutkan. Pasalnya anak-anak tersebut terluka karena jatuh dari motor saat kabur karena ketahuan mencuri.

‘’Kami cukup menyayangkan beredar isu anak-anak dipukuli massa. Itu anak-anak jatuh dari motor saat kabur karena ketahuan mencuri. Yang beredar di media sosial hoaks itu semua,’’ tegasnya.

Kristo juga berharap akun yang menyebarkan informasi tidak benar tersebut segera melakukan klarifikasi.

‘’Jangan mudah menyebar hoaks begitu. Kita mau masyarakat kita damai, tulis yang benar,’’kata Kristo.

Terpisah, Kapolsek Sebuku, Iptu Tegar Saputra, membenarkan keterangan Camat Tulin Onsoi, Kristoforus Belake.

Dia membenarkan bahwa anak-anak yang terluka merupakan pelaku pencurian. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 02.00 Wita.

Saat itu ada pemuda bernama Taufik datang ke Polsek Sebuku untuk melaporkan dugaan pencurian sosis dan nugget di toko milik Ade.

‘’Saudara saksi bernama Taufik bercerita, dia melihat dua anak dengan gerak gerik mencurigakan, mengendap-endap layaknya pencuri. Ia pun menghampiri pelaku dengan motor, namun tiba-tiba keduanya langsung kabur menggunakan motor,’’ujar Tegar.

Taufik, kemudian mengejar kedua anak tersebut dengan tujuan akan diserahkan ke Polisi. Sampai pada jarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, motor yang ditumpangi kedua pelaku melewati jalanan berlubang dan terjatuh.

Baca juga: Viral, Video Ibu Melahirkan di Speedboat Saat Hendak Dirujuk ke RS

‘’Jatuhnya cukup keras, sehingga kedua anak tersebut mengalami luka-luka lumayan parah. Saat polisi datang, keduanya masih dalam keadaan berlumuran darah. Keduanya dibawa ke Puskesmas Sanur untuk perawatan medis,’’jelasnya.

Keduanya juga mengaku melakukan pencurian bersama tiga temannya. Tiga teman pelaku menunggu di sebuah rumah, yang menjadi tempat mereka berkumpul.

‘’Usia anak anak tersebut, 14 sampai 16 tahun. Alasan mencuri, lebih pada kenakalan remaja saja,’’kata dia.

Polisi kemudian mencoba memediasi anak-anak tersebut dengan pemilik toko. Polisi juga menghadirkan pihak keluarga pelaku.

Pihak keluarga para pelaku dan korban pun sudah membuat kesepakatan. Keluarga para pelaku bersedia mengganti kerugian barang yang dicuri anak anak mereka.

‘’Kasusnya sudah berhasil kita damaikan. Ada kesepakatan dan pernyataan ganti rugi dari para orang tuanya. Para pelaku juga kita wajibkan lapor selama sebulan, setiap Senin dan Kamis,’’kata Tegar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Calon Haji Asal Banyumas Mulai Diberangkatkan, 60 Persen Lansia

Jemaah Calon Haji Asal Banyumas Mulai Diberangkatkan, 60 Persen Lansia

Regional
Depo Kayu di Kabupaten Wonosobo Terbakar, Kini Rata dengan Tanah

Depo Kayu di Kabupaten Wonosobo Terbakar, Kini Rata dengan Tanah

Regional
Warga Nawakote Flores Timur Keluhkan Sinyal Internet, Diskominfo Sebut Sudah Survei Lokasi

Warga Nawakote Flores Timur Keluhkan Sinyal Internet, Diskominfo Sebut Sudah Survei Lokasi

Regional
Resmikan 2 Desa Persiapan, Pj Bupati Flores Timur: Sebelum 2 Tahun Harus Definitif

Resmikan 2 Desa Persiapan, Pj Bupati Flores Timur: Sebelum 2 Tahun Harus Definitif

Regional
Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya, Modusnya Suruh Korban Bersemedi

Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya, Modusnya Suruh Korban Bersemedi

Regional
Main Bola di Pantai, Dua Bocah SD Tewas Terseret Ombak

Main Bola di Pantai, Dua Bocah SD Tewas Terseret Ombak

Regional
Sekolah Dilarang 'Study Tour', Disdik Bakal Beri Sanksi Tegas bagi yang Melanggar

Sekolah Dilarang "Study Tour", Disdik Bakal Beri Sanksi Tegas bagi yang Melanggar

Regional
Banten Masuk Peringkat II Realisasi Pendapatan dan Belanja Se-Indonesia, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Banten Masuk Peringkat II Realisasi Pendapatan dan Belanja Se-Indonesia, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Regional
Tiga ASN di Manggarai Timur NTT Ajukan Pensiun Dini demi Jadi Bakal Calon Bupati

Tiga ASN di Manggarai Timur NTT Ajukan Pensiun Dini demi Jadi Bakal Calon Bupati

Regional
Buang Bayinya yang Berumur 3 Hari, Ibu di Blora Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Buang Bayinya yang Berumur 3 Hari, Ibu di Blora Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Regional
Soal Kelanjutan Duet dengan Wabup Basari di Pilkada, Bupati Semarang: Kita Lihat Nanti

Soal Kelanjutan Duet dengan Wabup Basari di Pilkada, Bupati Semarang: Kita Lihat Nanti

Regional
Sakit dan Sempat Dirawat, Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Mekkah

Sakit dan Sempat Dirawat, Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Mekkah

Regional
Lewat 'Cinta Pekanbaru', Pemkot Pekanbaru Ajak Masyarakat Bergotong-royong dan Peduli Lingkungan Sekitar

Lewat "Cinta Pekanbaru", Pemkot Pekanbaru Ajak Masyarakat Bergotong-royong dan Peduli Lingkungan Sekitar

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter

Regional
Mortir Aktif di Magelang Diduga Sisa Perang Dunia II, Kemungkinan Buatan Eropa atau AS

Mortir Aktif di Magelang Diduga Sisa Perang Dunia II, Kemungkinan Buatan Eropa atau AS

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com